HST, Sosial  

Vertical Rescue Indonesia dan Ruang Pelita Kalimantan Persembahkan Jembatan Gantung Perintis ke-128 di HST

Gotong royong masyarakat pembentangan tali mengukur panjang jembatan gantung (foto : dayat:klikkalsel.com)

BARABAI, Klikkalsel.com – Vertical Rescue Indonesia bersama Yayasan Ruang Pelita Kalimantan memulai pembangunan jembatan gantung perintis yang ke-128 di Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Rabu (11/8/2021).

Jembatan tersebut dibuat merespons dari keluhan masyarakat yang sebelumnya akses mereka terputus pasca diterjang banjir Januari silam.

Sebelumnya, masyarakat sudah membuat jembatan darurat sebagai alternatif penyeberangan. Namun, karena jembatannya rendah dan terkesan seadanya, maka ketika terjadi kenaikan debit air, jembatannya pun hanyut hingga 9 kali terbawa arus air.

Riko Saputra selaku Komandan Tim Vertical Rescue Indonesia Pusat, menjelaskan jembatan yang dibuat ini sifatnya perintis.

Kendati demikian, jembatan tersebut sudah diperhitungkan mampu mengantisipasi kenaikan debit air seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya.

“Jembatan gantung perintis ini merupakan bagian dari Program Ekspedisi 1.000 jembatan gantung untuk Indonesia,” ucap Riko.

Baca juga: Perjuangan Guru di Pegunungan Meratus HST, Rela Jalan Kaki 6 Jam Demi Mencerdaskan Anak Bangsa

Ukuran jembatan, kurang lebih lebar 1,2 meter, panjang 80 meter, dan tiinggi 6 meter.

Terlebih lagi, jembatan tersebut merupakan akses vital antar masyarakat yang menghubungkan Desa Alat RT 02 dan RT 03 setempat baik untuk sumber ekonomi, sekolah, tempat ibadah, maupun aktivitas lainnya.

Sementara itu, Pebriansyah Koordinator Relawan dari Yayasan Ruang Pelita Kalimantan, menuturkan pendanaan jembatan tersebut merupakan hasil dari donasi ribuan orang.

Lebih lanjut, program pembangunan jembatan ini merupakan kegiatan tindak lanjut dari berbagai macam program yang sudah dilaksanakan sebelumnya dilokasi tersebut.

“Jembatan ini kita beri nama Jembatan Harapan yang semoga dapat membantu akses masyarakat,” kata Pebri.

Selain itu, pembangunan ini juga turut melibatkan masyarakat setempat serta relawan-relawan lokal dari berbagai macam latar belakang yang mempunyai misi yang sama membantu masyarakat.

“Semua ini kita lakukan dari masyarakat untuk masyarakat,” tutup Pebri.(dayat)

Editor : Amran