Terlihat Kumuh, Pemko Berencana Bangun Dermaga

Bantaran sungai di kawasan pasar Harum Manis

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin berencana melakukan penataan terhadap bantaran sungai di kawasan Pasar Harum Manis dan Banjar Raya.

Rencana penataan bantaran sungai dengan melakukan pembangunan dermaga tersebut, Dishub berupaya melakukan koordinasi secara intens ke Kementerian Perhubungan RI.

Rencana pembangunan dua dermaga di kawasan Pasar Harum Manis dan Banjar Raya tersebut membutuhkan dana hampir Rp 70 miliar.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dishub Banjarmasin, Ibni Achiruddin menjelaskan, bahwa penataan di kawasan Pasar Harum Manis tersebut memerlukan anggaran sebesar Rp 28 miliar. Sedangkan untuk Banjar Raya diperlukan dana Rp 34 miliar.

Ibni menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai perencanaan, baik dari dokumen lingkungan, analisis dampak lalu lintas (Andalalin) dan sebagainya.

“Untuk rencana Pelabuhan Banjar Raya, dokumen andalalin sudah ada. Sedangkan dokumen lingkungannya, dirampungkan di anggaran perubahan tahun ini,” jelasnya.

“Lalu, untuk dermaga Pasar Harum Manis, itu andalalin dan dokumen lingkungan digarap pada tahun ini. Selesai semua di tahun ini,” tambahnya.

Baca Juga : Tim Psikolog Mabes Polri Akan Ikut Periksa Kasus Penusukan di SMA Favorit Banjarmasin

Baca Juga : Video Segerombolan Remaja Bawa Sajam di Banjarmasin Viral

Menurutnya pembenahan bantaran sungai di kawasan Pasar Harum Manis tersebut sangatlah diperlukan.

Pasalnya ketiadaan dermaga membuat kondisi bantaran sungai kawasan Pasar Harum Manis saat ini terlihat sangat kumuh, karena saat ini banyak berdiri hunian atau kios-kios liar.

“Sedangkan di kawasan seberangnya, atau kawasan Muara Kelayan itu sudah bagus.
Ada siring sungai dan lain-lain,” jelasnya.

“Kondisi ini terlihat jomplang sekali. Begitu kontras lantaran tidak tertata,” tekannya.

Sementara untuk pembangunan atau pembenahan di kawasan Pelabuhan Banjar Raya. Ia menjelaskan bahwa itu juga diperlukan lantaran pemanfaatan kawasan yang sangat strategis.

Misalnya, diperuntukkan sebagai akses angkutan sungai menuju Kabupaten Barito Kuala (Batola).

Namun sayangnya, sejauh ini Pelabuhan Banjar Raya belum memungkinkan untuk menampung angkutan roda empat yang hendak menggunakan jasa penyeberangan feri.

“Saat ini hanya bisa dimanfaatkan untuk roda dua. Kalau pun ada roda empat, hanya beberapa saja dan dikelola oleh swasta,” ujarnya.

Hal itu pun menurutnya belum termasuk dengan kawasan pelabuhan yang menurutnya belum teratur.

Untuk itu dengan adanya bantuan dari kementerian, pembenahan juga menyasar ke fasilitas lainnya. Seperti misalnya, pembenahan gedung atau kantor di pelabuhan.

Lantas, kapan proyek itu ditargetkan bisa dimulai? Ibni berharap sudah mulai dikerjakan di tahun 2024.

“Dengan catatan, perencanaan yang diajukan disetujui oleh kementerian,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran