Tempo Dulu : Losmen Abang Amat Primadona Pedagang Luar Kalimantan

BANJARMASIN,klikkalsel.com – Namanya kini tak setenar dulu, dimana setiap pedagang yang singgah di Pasar Sudimampir, Pasar Baru, Pasar Lima terutama warga Kalimantan Tengah dan pulau Jawa selalu menginap di penginapan tersebut.

Namanya Losmen Abang Amat terletak di suatu Gang di wilayah Kelurahan Kertak Baru Ulu Kecamatan Banjarmasin Tengah. Di mana gang tersebut bernama gang Penatu yang menghubungkan antara jalan Hasanuddin HM dan Jalan Pangeran Samudera.

Didirikan tahung 1968 oleh Muhammad Rasyid, losmen tersebut menjadi primadona para pedagang, tidak hanya dari dari Hulu sungai dan pedagang Kalteng, tetapi para pedagang pulau Jawa pun menginap saat menjajakan barang dagangannya ke kota Banjarmasin.

Fauzan salah satu cucu pemilik losmen tersebut menceritakan, dulu setiap pedagang dari luar kota Banjarmasin menjadikan Losmen Abang Amat suatu persinggahan.

Sebab di zaman itu tak ada transportasi darat dan pedagang yang membawa barang dagangannya atau membeli dagangannya menuju kawasan Pasar Sudimampir maupun pasar baru selalu menggunakan perahu.

Secara otomatis mereka harus menginap dan beristirahat untuk berbenah sembari membawa barang daganganya kembali.

“Losmen Abang Amatlah yang paling dekat di kawasan pasar, sehingga pedagang banyak yang menginap,”katanya saat ditemui klikkalsel.com Sabtu, (30/1/2021).

Pedagang di wilayah Kalteng hampir semua menginap di Losmen tersebut. Dari Kapuas, Bahaur, Pulang Pisau, P Raya, Sampit, Tumbang Samba, Kuala Pembuang, Kareng Pangi dan banyak lagi daerah Kalteng lainnya. Selain murah letaknya sangat dekat Pasar.

“Bahkan pedagang luar pulau seperti Aceh, Bandung, Jakarta, Sulawesi menjdikan Losmen Abang Amat penginaman vaforit,” ucapnya.

Kejayaan Losmen Abang Amat cukup terbilang lama antara1970 hingga 2007. Dan di awal 2010 menurun drasti, seiring terbukanya transportasi darat ke berbagai daerah di Kalimantan.

“Sekarang banyak pedagang menggunakan jalur darat dengan mobil, akibatnya mereka bisa langsung pulang saat bertransaksi di pasar tanpa menginap lagi. Saat itulah losmen mengalami penurunan pengunjung,” ucap Fauzan.

Kini, Losmen Abang Amat sudah tak beroperasi lagi, dan bahkan bangunan yang terbuat dari kayu tersebut sudah banyak yang rusak. Hanya tinggal sebuah papan nama saja yang menggantung di depan Losmen yang pernah menjadi idola pedagang.

“Bisa dibilang Losmen Abang Amat merupakan salah satu losmen pertama di tengah kota Banjarmasin saat itu, tapi kini hanya sebuah cerita,” pungkasnya. (azka)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan