Tak Punya Alamat Tinggal, 40 ODGJ Masih Bertahan di RSDJ Sambang Lihum

[18:44, 8/21/2019] Wamen: Direktur RSJ Sambang Lihum, dr.H.IBG.Dharma Putra.memberikan keteragan pers pada program Ngupi Bareng Paman bersama anggota Pressroom Pemprov Kalsel, di RSJ Sambang Lihum Gambut, Rabu (21/8/2019). (foto : istimewa/klikkalsel)

MARTAPURA, klikkalsel – Berbagai upaya terus dilakukan pihak RSJD Sambang Lihum agar Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sudah pulih dapat diterima oleh keluarga dan bahkan dapat berbaur di masyarakat.

Direktur RSJ Sambang Lihum, dr H IBG Dharma Putra mengatakan,pada mulanya ada sekitar 600orang pasien yang sudah pulih tidak diterima oleh keluarganya. Namun dengan upaya yang keras dan memakan waktu sampai dua tahun akhirnya jumlah itu dapat dikurangi menjadi 40 orang saat ini.

“40 orang tidak berhasil bukan semata-mata karena tidak diterima oleh keluarganya, tapi karena tidak punya alamat,” kata Dharma usai Ngupi Bareng Paman bersama anggota Pressroom Pemprov Kalsel, di RSJ Sambang Lihum Gambut, Rabu (21/8/2019).

Ia menuturkan, sudah menjadi kewajiban rumah sakit untuk terus memperhatikan pasiennya walau pasien tersebut sudah pulih, karena kalau tidak diperhatikan saat sudah kembali kerumahnya dikhawatirkan akan berkeliaran dijalan dan itu akan menjadi masalah bagi pemerintahan, sementara rumah sakit adalah bagian dari pemerintahan.

“Rumah sakit tidak boleh membuat pemerintah bermasalah. Sehingga, masalah itu kami ambil alih untuk diselesaikan,” ucap Dharma.

Ia menuturkan, sebenarnya itu bukan urusan rumah sakit, namun untuk mengantisispasi terjadinya masalah di pemerintahan, pihaknya sudah memiliki ruangan khusus bagi orang-orang yang sudah pulih untuk menjadi tempat tinggalnya. “Ruangan itu adalah ruangan transit,”ucapnya.

Ia menjelaskan, selama dalam proses mengembalikan semangat, kepercayaan diri dan dapat berbaur di masyarakat, orang-orang pulih tersebut diberi pembekalan dengan diajari cara bertani, menanam sayur, menanam cabe, memelihara ikan, menyemir sepatu, membersihkan motor dan mobil, serta berdagang.

“Itu adalah sesuatu yang gampang-gampang, dan saya pikir akan cukup membanggakan dirinya,membuat mereka mandiri dan mengembalikan kepercayaan dirinya kembali,” katanya.

Dharma juga mengingatkan, terkait pasien yang bebas pasung di Kalimantan Selatan agar bagaimana setelah pulih dari rumah sakit ini tidak dipasung lagi, sehingga untuk itu menurutnya agar puskesmasnya harus disiapkan, obat-obatannya juga disiapkan dipuskesmas, serta  keluarganya juga diberi pengertian.

“Kalau tidak seperti itu, keluar dari rumah sakit ini akan dipasung lagi,” pungkasnya.(wamen)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan