Tak Ditemui Wakil Rakyat, Massa BEM SI Wilayah Kaltim-Sel Bubar dengan Muka Kecewa

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Lagi puluhan mashasiswa Kalimantan Selatan tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Kaltim-Sel dan Bem Se-Kalimantan merasa kecewa dengan wakil rakyat di DPRD Kalsel.

Kekecewaan itu mereka rasakan usai aksi di depan DPRD Kalsel Jalan Lambung Mangkurat, pada Senin (20/2/2023), tak satu pun ditanggapi oleh anggota DPRD.

Hal itu diungkapkan, koordinator Korwil BEM se-Kalsel, Yogi Ilmawan kepada awak media sebelum meninggalkan lokasi unjuk rasa bersama massa aksi.

“Aksi hari ini, kita lagi dan lagi dikecewakan anggota DPRD Kalsel yang sampai hari ini kita menunggu hingga pukul 18.00 Wita tak ada yang menunjukan batang hidungnya untuk menemui massa aksi Aliansi Bem SI, wilayah Kaltim-Sel dan juga aliansi Bem Se-Kalimantan,” ujarnya.

Atas dasar itu, massa aksi mengaku kembali dikecewakan lagi dan menimbulkan rasa marah dan murka terhadap anggota DPRD Kalsel yang hari ini tidak konservatif dengan namanya masyarakat.

“Lima Puluh Lima anggota DPRD Kalsel yang dicari massa hari ini membuat kami menyatakan sikap untuk tidak memilih lagi anggota dewan yang dirasa sudah mengkhianatinya dari pada konstitusi atau amanat dari rakyat tersebut,” imbuhnya.

Dalam aksi ini, kata Yogi pihaknya membawakan tiga isu yang hendak pihaknya sampaikan langsung ke DPRD Kalsel. Seperti melanjutkan pertanyaan masalah KUHP yang pihaknya nilai bermasalah sampai saat ini belum juga dicabut.

Kemudian, pihaknya juga ingin menyampaikannya tentang penolakan perpanjangan jabatan kepala desa selama sembilan tahun. Serta menyoroti tentang pekerjaan rumah yang masih banyak belum terselesaikan.

Baca Juga : Ngotot Ingin Bertemu Wakil Rakyat, Massa BEM SI Sempat Berisitegang dengan Sekwan DPRD Kalsel

Baca Juga : Video Viral Perempuan Teriak Histeris di Atas Pohon, Ini Faktanya

Pekerjaan rumah Kalsel itu, kata Yogi seperti permasalahan lingkungan. Khususnya tentang pertambangan yang kian hari tidak diselesaikan pemerintah .

“Contoh yang kami soroti seperti di Jalan Satui, Tanah Bumbu yang mana tidak ada progres,” ujarnya.

Oleh karena itu, mengenai pertambangan pihaknya menginginkan pemerintah membentuk satuan tugas untuk memberantas kejahatan lingkungan atau pertambangan. Serta meminta untuk menyetop perizinan tambang yang baru.

Tak hanya itu, Yogi juga meningkatkan, di Kabupaten Banjar juga ada akibat dari aktivitas pertambangan merugikan. Di lokasi itu ditemukan fasilitas atau sarana prasarana Sekolah Dasar hampir ambruk lantaran dampak adanya aktivitas pertambangan.

Lebih lanjut, pendidikan di Kalsel, pihaknya menilai saat ini ada ketidak sama rataan kurikulum yang digunakan di Kota dan di daerah pinggiran. Termasuk sarana prasarana dan tenaga pendidik.

Kemudian, disinggung mengenai tidak adanya surat mengenai aksi ke DPRD Kalsel. Yogi menilai hal itu hanya alasan dari jajaran dewa.

“Kita dari dulu SOP-nya mengantar ke pihak kepolisian,” ujarnya.

Agar mencegah adanya alasan seperti itu, kata Yogi pihaknya akan menyurati DPRD Kalsel jika akan melakukan aksi kembali.

Ahmad Nurhadi koordinator Bem SI wilayah Kaltim-Sel menambahkan, kedepan bakal kembali turun ke jalan untuk menemui wakil rakyat dengan massa lebih banyak lagi.

“Dengan harapan wakil rakyat bisa berteman dengan kita,” tegasnya.

Pantauan klikkalsel.com sebum membubarkan diri masaa aksi menangkat poster wajah para anggota DPRD Kalsel yang mana pada bagian mata diberi garis hitam tebal.

Kemudian, sambil mengangkat tangan puluhan massa tersebut jalan mundur untuk meninggalkan lokasi aksi.(airlangga)

Editor : Amran