Tak Ada Kasus Hipatitis Misterius di Banjarmasin

Dr M Ramadhan Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menyebarnya kasus virus Hipatitis misterius yang menyerang pada anak perlu diwaspadai, meski kasusnya belum ditemui di Banjarmasin. Pasalnya sudah ada tiga anak di DKI Jakarta meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit tersebut.

Bahkan Dirjen P2P Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran tentang kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis yang tidak diketahui penyebabnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin Dr M Ramadhan mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi ke jajaran Puskesmas se kota banjarmasin dan RS Sultan Suriansyah, serta jajaran Dinkes Kota Banjarmasin.

“Meski kasus tersebut belum ditemukan di Banjarmasin, namun dihimbau resiko terhadap kewaspadaan kasus tersebut sangat perlu dan dukungan semua pihak termasuk menyampaikan kepada masyarakat tetap waspada dan jangan panik,” katanya kepada klikkalsel.com Minggu (8/5/2022).

Ramadhan juga menambahkan, penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus dilakukan terkait pencegahan faktor resiko penularan hepatitis yang salah satunya dengan meningkatkan kualitas gaya hidup, menghindari narkoba, seks bebas, dan meningkatkan hygiene dan daya tahan tubuh.

“Tingkatkan Kesadaran akan Vaksinasi hepatitis B bagi bayi dan balita serta dewasa serta hindari gaya hidup tidak sehat,” ucapnya.

Baca Juga : Wabah Hepatitis Akut di Beberapa Wilayah Indonesia, Walikota Banjarmasin: Jangan Panik

Baca Juga : Pemko Banjarmasin Pastikan Revitalisasi Pasar Batuah

Dari hasil rekap data hepatitis di Banjarmasin, untuk hepatitis A, C, D dan E tidak ada kasus yang dilaporkan. Jumlah kasus hepatitis B 2021 sejumlah 53 kasus dari kisaran 700 kasus ibu hamil yang diperiksa.

Dan di 2022 Rincian Kasus Hepatitis B reaktif Januari, 13 dari 677 sasaran yang diperiksa. Februari, 7 dari 464 sasaran yang diperiksa. Maret, 8 dari 697 sasaran yang diperiksa.

“Dari data 3 bulan pertama 2022 dibanding kan 3 bulan kasus pertama 2021 terjadi trend penurunan kasus reaktif yang dilaporkan dari sasaran periksa warga Banjarmasin,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinkes Kalsel, dr Diauddin, kewaspadaan terus ditingkatkan, dan selalu terapkan pola hidup sehat. (azka)

Editor : Akhmad