Sopir Taksi Berharap Tak Ada Larangan Mudik Lebaran

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19, pemerintah mengeluarkan larangan mudik yang tertera di Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri 1442 H.

Berdasarkan kebijakan tersebut, merupakan buntut dari Pandemi Covid-19 yang telah banyak mempengaruhi lini kehidupan manusia. Meliputi sektor kesehatan, pendidikan hingga ekonomi.

Salah satunya yang paling merasakan dampaknya adalah para sopir taksi, saat pandemi dengan segala kebijakan pemerintah telah membuat masyarakat membatasi aktivitasnya di luar rumah, terlebih dengan jarak tempuh yang lumayan jauh.

Meski begitu, para sopir taksi di Jalan Pramuka atau terminal Pal 6 Kota Banjarmasin tetap menunggu para penumpang seperti biasa, mereka sendiri mengaku jenuh dengan keadaan yang membuat mereka terpuruk karena minimnya penumpang.

Hal tersebut jelas berdampak pada pendapatan para sopir taksi yang memang menggantungkan hidupnya dari para penumpang taksi, belum lagi kebutuhan sehari-hari yang perlu terus terpenuhi

Contohnya Ipan, salah satu sopir asal Banjarmasin mengatakan, ia berangkat dari rumah sekitar jam 6 pagi sampai siang hari ini belum mendapatkan penumpang satu pun. Menurutnya kondisi saat ini berbeda jauh ketika sebelumnya belum ada pandemi Covid-19.

“Jauh berbeda hampir 75 persen pendapatan hilang, biasanya dalam satu Minggu itu bisa sampai 5 kali, kalau sekarang paling banyak 2 kali keberangkatan. Kami banyak liburnya di rumah,” kata Ipan, Senin (19/4/2021).

Menurutnya, larangan mudik lebaran tersebut sedikit banyak akan kembali berpengaruh pada para sopir taksi, ia khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan anak istrinya.

“Kita kan ada keluarga, ada anak, tolong pemerintah seharusnya dipertimbangkan hal tersebut, intinya kan di rumah perlu makan,” ucapnya.

Maka dari itu, ia berharap tidak perlu ada larangan mudik apalagi kalau masih dalam lingkup yang kecil seperti antar kota.

“Ya kalau di daerah kita ya jangan juga lah yang begitu, kasihan kami. Itu kan dampaknya pasti sampai ke kami,” ujar Ipan.

Hal serupa juga dirasakan, Muri yang merupakan sopir taksi jurusan Hulu Sungai – Banjarmasin mengaku sedih dengan keadaan para sopir taksi rasakan.

“Ya pokoknya sekarang itu sakit, apalagi ini bulan ramadan. Ya tunggu satu atau dua jam lagi belum tentu ada penumpang,” tuturnya.

Menurutnya, kondisi pandemi saat ini telah mematahkan semangat mereka. Para sopir taksi berharap pemerintah daerah memperhatikan keadaan mereka, pandemi saja sudah cukup membuat para sopir taksi jungkir balik.

“jangan ada lah larangan mudik lebaran itu di sini, kasihani kami juga, sekarang saja sudah susah” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan