Sopir Banjarmasin Stop Pengiriman, Palangkaraya Terancam Kekurangan Bahan Pokok

Ketua ALFI Kalsel Saut Nathan Samosir ketika diwawancarai wartawan. (farid)
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Palangkaraya , Kalteng hanya mengizinkan masuk warga termasuk sopir luar daerah dengan mengantongi surat keterangan bebas Covid-19.
Buntutnya, sejak Jumat (29/5/2020) hari ini, driver kebutuhan bahan pokok dan bangunan asal Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin bereaksi dengan menghentikan pengiriman kebutuhan primer ke Palangkaraya.
Seorang sopir pelabuhan Susanto Hartono mengatakan, masuk ke Palangkaraya sopir harus disertai surat keterangan tak terinfeksi Covid-19. “Kalau tanpa itu tak bisa masuk,” ujar dia saat diwawancarai wartawan, Jumat (29/5/2020).
Baca Juga : Masa Libur Sekolah Resmi Diperpanjang Hingga 27 Juni 2020
Ia berharap, kebijakan tersebut tidak diberatkan bagi sopir kebutuhan bahan pokok. “Kami siap saja dilakukan rapid test
Sementara itu Mitra PT Lintas Nusantara yang bergerak di jasa ekspedisi pengiriman barang (transportir), Fery mengatakan, pihaknya sudah dua minggu ini tidak normal beraktivitas dan dua hari ini tidak ada aktivitas pengiriman ke Palangkaraya.
“Karena diminta surat keterangan bebas Covid-19, maka kami sopir pelabuhan menyetop pengiriman barang ke Palangkaraya,” ujar dia.
Tak hanya itu, pihaknya juga melarang dan tidak melayani sopir asal Palangkaraya mengambil barang di pelabuhan.
Menurut dia, dalam sehari ada 30 hingga 40 truk yang mendistribusikan bahan pokok ke Palangkaraya. Sedangkan truk ukuran kecil ada sekitar 100 armada sehari yang ke Palangkaraya.
“Jika truk yang membawa bahan pokok atau primer seperti gula, beras, mie dan sembako lainnya tidak bisa masuk, maka rakyat Palangkaraya terancam kekurangan bahan pokok dan kelaparan,” ketusnya.
Ia pun meminta, Palangkaraya memberikan kelonggaran kepada sopir yang membawa bahan pokok masuk Palangkaraya. Serta pemerintah memfasilitasi para sopir untuk mendapatkan pemeriksaan swab.
“Secara pribadi kami jelas keberatan, karena biaya rapid test sampai Rp500.000 per lembar. Kalau rapid test gratis kami siap, asalkan dapat surat keterangan bebas Covid-19,” katanya.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kalsel Saut Nathan Samosir menanggapi, saat ini para sopir kesulitan masuk Kalteng khusunya Palangkaraya, karena lebih ketat beberapa hari terakhir.
Yang mana warga atau sopir luar daerah yang masuk wajib disertai keterangan bebas Covid-19. Sementara, kata dia, biaya untuk mendapatkan surat itu membebani para sopir.
Oleh karena itu, ia berharap, Pemko Banjarmasin maupun Pemprov Kalsel memberikan solusi dengan memberikan test rapid gratis kepada sopir.
“Kalau tanpa hasil rapid test sopir tetap tak bisa masuk. Maka masyarakat Kalteng makan Apa? Sementara Pelabuhan Sampit ataupun Dumai lebih kecil dibandingkan Banjarmasin, jadi Kalteng terancam kekurangan dan kelangkaan bahan pokok,” ketusnya. (farid)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan