Sekolah Jangan Dijadikan Alat Politik

Prof. Dr. H.E. Mulyasa, M.Pd. (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Masih banyak sekolah yang mengalami keterbatasan sarana dan prasarana. Padahal sekarang di era milenial yang berbasis teknologi.

“Namun keterbatasan sarana dan prasarana yang dihadapi beberapa sekolah sebenarnya bisa teratasi dengan bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang memiliki pasilitas tersebut,” kata Prof Dr H E Mulyasa saat memberikan seminar di depan Kepala Sekolah se- kalsel, Sabtu (26/1/2019) di hotel Tree Park Banjarmasin.

Misalnya salah satu sekolah ingin melakukan program online, maka bisa mendaya gunakan dengan sekolah yang berada di sekitar lingkungan sekolah tersebut yang memiliki fasilitas lengkap.

“Hendaknya pihak sekolah melakukan kerjasama dengan sekolah yang berada dikawasan sekolahnya,” ujarnya.

Di suasana politik sekarang, ia menegaskan, sekolah jangan dijadikan alat politik, atau memberikan bantuan fasilitas sekolah kepada salah satu elit politik.

“Pendidikan tidak ada politik dan harus dibebaskan dengan kepentingan politik. Jika ada pelanggaran seperti itu laporkan misal ke Bawaslu,” sebutnya.

Ia menilai, Bawaslu terlalu sibuk sehingga kurang optimal. Jadi diminta kewenangan kepala sekolah aktif yang dengan tegas melarang kepentingan politik di sekolah tersebut.

“Karena itu bisa mempengaruhi peserta didik secara psikologis,” ucap Dosen Magister UIN Sunan Gunung Djati ini.

Dalam pendidikan sebenarnya yang bermasalah adalah sistemnya, tapi pemerintah baik pusat maupun daerah yang diperbaiki adalah manajemennya.

Oleh karena itu, sekarang yang perlu ditingkatkan adalah guru pendidiknya agar guru maupun pengajarnya lebih profesional diimbangi dengan pemerintah yang sibuk dengan memperbaiki kurikulum .

“Inilah yang menjadi salah penanganan oleh pemerintah sebab pendidikan terkadang berbasis proyek , ada dana jalan kalau tidak ada dana proyek tersebut berhenti contoh proyek cara belajar siswa aktif bahkan kurikulum itu sendiri , itulah yang harus diperbaiki baik pemerintah, Pemerhati dan juga masyarakat,” pungkas Mulyasa. (azka)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan