Sandingkan Paman Birin – Muhidin, Golkar Tak Gentar Jika Melawan Kotak Kosong

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dan H Muhidin. (klikkalsel)
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dan H Muhidin. (klikkalsel)
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Duet dua figur kuat H Sahbirin Noor – H Muhidin dipastikan mengisi kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Pilkada Serentak 2020.
Sahbirin-Muhidin di Pilkada Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur tahun 2015 pernah menjadi rival yang meramaikan perpolitikan di Kalsel. Pertarungan panas itu dimenangkan Sahbirin Noor yang berduet dengan Rudy Resnawan.
Di Pilkada 2020 yang dihelat 9 Desember nanti, muncul nama Denny Indrayana yang berani menantang Sahbirin Noor sebagai calon petahana.
Baca Juga : Jika Sahbirin-Muhidin Diusung Partai Besar Posisinya Kuat
Namun setelah Ketua DPD Partai Golkar Kalsel tersebut menggandeng Ketua DPW PAN Kalsel Haji Muhidin, seketika arus penantang politik senyap.
Golkar yang memiliki 12 kursi di DPRD Kalsel melebihi 10 persen dari 55 jumlah kursi telah memenuhi syarat mengusung calon tanpa koalisi partai. Meski demikian, Partai Golkar ada niatan membangun gerbong koalisi di Pilkada 2020.
Secara otomatis, PAN dengan 6 kursi di DPRD Kalsel dipastikan akan memberikan dukungannya untuk Ketua DPW-nya di Kalsel yakni Mantan Walikota Banjarmasin Haji Muhidin.
Ketua Tim Pemenangan DPD Partai Golkar Kalsel, H Supian HK mengatakan, koalisi dengan PAN sudah dipastikan. Selain itu, menggandeng partai politik lainnya juga dilakukan pihaknya.
“Ada PKS, ada Nasdem sudah, ada PPP, jadi masih banyak lagi. Jadi insya Allah mungkin bulan Agustus rampung semuanya,” ujarnya kepada awak media di Sekretariat DPD Partai Golkar Kalsel, Banjarmasin, Jumat (24/7/2020).
Baca Juga : Besok, DPP Partai Golkar Rilis Hasil Survey, Ananda atau H Iyun yang Akan Diusung?
Sementara itu, patut menjadi sorotan pasangan bakal calon Paman Birin – Haji Muhidin saat ini sepi kandidat lawan tanding Pilkada 2020. Terkait hal ini, Supain HK mengatakan, jika nantinya saat pesta demokrasi tak ada lawan tanding maka bisa dikatakan melawan kotak kosong.
“Iya kita semuanya siap, baik kotak kosong. Ini kan semuanya di tangan masyarakat, kita menyerahkan saja pada konsekuen yang memilih. Yang penting kita siap bekerja siap memenangkan dan melanjutkan. Baik ada saingan misalnya head to head itu lebih baik, lebih seru,” pungkasnya.(rizqon)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan