Salbiah, Warga Kelayan yang Dirampok Hingga Diancam Dibunuh

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sempat viral disosial media seorang prempuan dirampok di Jalan kelayan B depan Gang Babussalam, dengan menggunakan sebuah mobil bermodus kenal dekat dan mengajak masuk mobil hingga dibawa ke luar kota, Selasa (5/10/2021) sekitar pukul 11.00 Wita.

Informasi dihimpun, perempuan itu bernama Salbiah (65) warga Jalan Kelayan B Gang Kurnia RT 2, Kelurahan Kelayan Timur, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Ia dirampok dua orang pria yang menghampirinya menggunakan sebuah mobil berwarna silver merk Honda Brio. Dengan mengaku sebagai keluarga jauh dari korban.

Baca juga: Paman Birin Tancap Gas ke 13 Kabupaten/Kota Genjot Vaksin Bergerak Selama 4 Hari

Ditemui klikkalsel.com Salbiah menceritakan kronologis peristiwa tersebut, bermula saat ia sedang pulang dari pasar untuk membeli bahan-bahan yang rencananya ia masak hari itu.

“Saya pulang dari pasar dan ada yang memanggil menggunakan mobil, Biah katanya, kemari,” kata perempuan yang dikenal warga dengan sebutan Biah itu

Mendengar ada yang memanggil namanya, ia langsung menghampirinya dan salah satu dari dua orang diduga pelaku itu berkata bahwa ibunya ingin bertemu dengan korban.

“Iyakah jawab saya, siapa,” tanyanya.

Diduga pelaku itu, sambung Biah mengatakan bahwa keluarganya ada yang ingin mengadakan pernikahan dan ibunya ingin memberi korban pakaian.

Kemudian, korban diajak untuk masuk mobil. Didalam perjalanan korban sempat menanyakan rumah diduga pelaku itu dan diduga pelaku hanya berkata rumahnya dekat Masjid.

“Dalam mobil itu, diduga pelaku mengatakan bahwa dirinya berkeluarga dengan logat jawa,” kata Biah.

Sesampainya di depan Jalan Kelayan (Muara) dekat Masjid, tiba tiba mobil berbunyi seperti alarm, dan diduga pelaku langsung menghentikan mobil yang ia kendarai.

“Kita berhenti dulu, sebentar untuk memperbaiki mobil,” kata diduga pelaku itu jelas Biah.

Saat itu juga, korban diminta untuk melepas cincin yang ia kenakan di jari jarinya untuk disimpan ke dalam dompet miliknya.

Kemudian, ia diajak lagi jalan jalan dengan menggunakan mobil tersebut hingga ke Jalan Jati, Terminal Kilometer 6 dan Jalan Liang Anggang Kota Banjarbaru.

Dalam perjalanan, korban sempat menanyakan kembali mau dibawa kemana. Tapi diduga kedua orang pelaku tetap membawanya pergi.

Singkat cerita, di dalam mobil saat berada di jalan arah keluar Kota, Korban menanyakan mau dibawa kemana. Namun korban dibentak untuk tetap diam dan diminta untuk menyerahkan perhiasannya. Bahkan mengancam jika tidak memberi akan dibunuh oleh diduga pelaku.

“Kita kan berkeluarga kenapa mau membunuh saya, tapi kembali dibentak dengan disuruh diam dan diancam dibunuh,” jelasnya.

Korban pun meminta untuk tidak dibunuh dan saat itu juga ia langsung ditendang salah satu pelaku yang ciri-cirinya kata korban mengenakan kopiah (Peci) haji berbadan kurus dengan kulit kuning langsat.

Sementara, pelaku satunya dengan ciri ciri berkulit hitam manis, berkumis dan berambut tipis (Besulah) yang duduk di belakang langsung mendekap korban dari belakang hingga membuat dada korban lebam.

“Saat itu, saya berontak, tapi kembali di tendangnya dan didekap lagi dengan keras. Saya dalam mobil memberontak dan sadar saja,” ceritanya sambil memperagakan saat memberontak.

Bahkan, korban sempat berteriak meminta tolong saat dalam mobil, namun malangnya tidak ada yang mendengarnya.

“Jika punya gigi sudah saya gigit tangannya, mau mencubit tapi tenaganya tidak ada (lamah urat),” tuturnya.

Adapun perhiasan yang diambil oleh diduga pelaku sebanyak kurang lebih 50 gram emas dengan harga puluhan juta itu terdiri dari 3 cincin, sebuah gelang dan sebuah kalung.

“Kira-kira puluhan juta harganya,” imbuhnya.

Kemudian, korban diturunkan oleh kedua pelaku di Jalan Liang Anggang Kota Banjarbaru ditempat yang menurut korban terbilang sepi.

“Sepi daerahnya banyak ilalang cuman ada sebuah gerbang yang bisa dilewati oleh motor,” jelasnya.

Disitulah dirampas semua perhiasan milik korban yang dikenakannya dan kemudian ditinggalkan begitu saja.

“Cincin yang saya kenakan kan sulit dilepas jadi pelaku menggunakan air liurnya dan langsung memaksa melepas,” imbuhnya.

Korban bersyukur saat itu hanya diambil perhiasanya saja dan beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan.

“Saya pulang ke sini kebetulan ada pria asal daerah Aluh-Aluh yang lewat dan minta tolong untuk diantarkan ke rumah,” pungkasnya.(airlangga)

Editor: Abadi