Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Mulai Longgar

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor saat meninjau ruang pasien Covid-19 di RSUD Ulin Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Angka kasus penularan dan kematian Covid-19 memang menjadi momok bagi masyarakat. Namun, di sisi lain angka kasus kesembuhan jarang tersorot publik.

Diketahui, dalam sepekan ini data pasien sembuh meningkat pesat, sedangkan angka kasus baru mengalami penurunan.

Jumlah pasien sembuh dalam sepekan terakhir tercatat tertinggi jumlahnya mencapai 6.428 orang penyintas se Kalsel berdasarkan data Satgas Covid-19 per 24-31 Agustus 2021.

Jumat 27 Agustus lalu menunjukkan jumlah pasien sembuh mencatat rekor tertinggi, yaitu sebanyak 1.155 orang. Peningkatan jumlah pasien sembuh tetap bertahan seperti pada Selasa 31 Agustus di angka 1.017 orang.

Baca Juga : Kalsel Satu-satunya Provinsi Terima Penghargaan TLHP Kemendagri

Kabar baik ini tentunya berdampak pada jumlah pasien yang dirawat. Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RSUD Ulin, Yuddy Riswandi mengungkapkan, dalam sepekan terakhir jumlah pasien yang dirawat di tempatnya mulai mengalami penurunan.

“Kapasitas kami 400 tempat tidur, hari ini sampai sore pasien Covid-19 yang dirawat hanya 112 orang. Atau BOR nya hanya 27 persen,” Selasa (31/8/2021).

Dia menambahkan, pasien yang dirawat di rumah sakit lainnya juga jauh berkurang. Pasalnya, ketika di rumah sakit di daerah sudah tak sanggup lagi, RSUD Ulin pun akan menjadi tempat rujukan.

“Kalau sudah kritis biasanya dirujuk ke kami. Dengan mulai berkurangnya pasien, kemungkinan di daerah pun sudah mulai berkurang yang dirawat,” pungkasnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalsel, M Muslim membenarkan, tren kenaikan tinggi angka kesembuhan mulai terjadi. Menurutnya, tren ini terjadi lantaran dampak dari masifnya tindakan isolasi terpusat di tiap daerah yang mendukung proses penyembuhan pasien.

“Dengan isolasi yang begitu diperhatikan, maka tingkat kesembuhan pun akan mengikuti,” jelasnya.

Dia menambahkan tingginya angka kesembuhan itu tak terlepas pada kasus penularan yang terjadi pada Juli lalu. Dia bersyukur, jumlah pasien meninggal dapat ditekan berkat upaya serius semua pihak dalam penanganan Covid-19 seperti bergerak cepat dalam mengatasi krisi oksigen.

“Memang kalau tak meninggal dunia, muncul kasus sembuh. Faktanya kasus sembuh kita yang melonjak naik. Ini patut kita syukuri bersama,” jelasnya.

“Masyarakat yang OTG juga jangan menutup diri, laporkan ke petugas medis di Puskesmas terdekat. Jangan sampai malah menularkan dan bahkan tak sembuh-sembuh,” imbuh Muslim.

Tak lupa, dia menyampaikan agar masyarakat tidak terbuai dengan angka peningkatan angka kesembuhan dan penurunan kasus. Dia meminta semua pihak tidak tetap disiplin protokol kesehatan di setiap aktivitas.

“Tetap patuhi prokes. Virus ini masih ada dan tak memandang kepada siapa pun,” tandasnya.

Selain menaik tajam angka kasus sembuh, Muslim mengungkapkan angka keterisian rumah sakit juga mulai jauh menurun. Sempat berada di 80 persen di bulan Juli sampai pertengahan Agustus lalu. Saat ini sebutnya Bed Occupancy Rate (BOR) sudah di angka 39 persen.

“Mungkin ini juga berkah saat kita sudah punya Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel definitif,” sebutnya bekelakar.

Sementara, kemarin kasus baru Covid-19 kembali ditemukan. Namun angkanya tak lagi sampai mendekati seribu. Jumlahnya hanya 371 orang. Jumlah tersebut menjadikan kasus Covid-19 di Kalsel sebanyak 65.916 orang dengan jumlah kasus sembuh sebanyak 57.797 orang dan 2.154 orang yang meninggal dunia. (rizqon)

Editor : Akhmad