Ribuan Massa Bakal Turun di Aksi Tolak Tambang di Pulau Laut

Sugian Noor, Ketua Kongres Pulau Laut Tolak Tambang saat memberi keterangan pers kepada wartawan. (duki/klikkalsel)

KOTABARU, klikkalsel – Ribuan massa dipastikan akan menggelar aksi di Kotabaru Kamis, (10/5/2018).

Aksi besar-besaran ini akan menyatakan sikap, dan menyuarakan penolakan aktivitas pertambangan batubara di Pulau Laut, Kotabaru Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sugian Noor, Ketua Kongres Pulau Laut Tolak Tambang saat memberi keterangan pers kepada wartawan. (duki/klikkalsel)

Sugian Noor, Ketua Kongres Pulau Laut Tolak Tambang mengatakan, pihaknya memastikan bersama pihak sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Ormas, serta ribuan masyarakat Pulau Laut akan menggelar aksi besar, dan damai di kawasan Siring Laut Kotabaru mendukung Gubernur Kalsel, dan menolak tambang.

“Kami sudah memastikan. Bersama kawan-kawan LSM akan melaksanakan aksi atau kongres penolakan adanya penambangan batubara di Pulau Laut. Kami juga menarget ribuan massa, warga bisa ikut serta besok,” ujar Sugian Noor, dalam jumpa pers di Kotabaru Rabu, (9/5/2018).

Selain itu, pernyataan ikut serta mendukung penolakan tambang, dan aksi kongres dilontarkan pula oleh Syahriansyah, perwakilan Organisasi Pedagang Ikan, dan Nelayan Kotabaru.

Mereka bersepakat akan juga menurunkan massa dari nelayan sekitar 2 ribu orang dalam aksi kongres penolakan pertambangan di Pulau Laut Kamis.

“Mewakili nelayan Kotabaru kami dengan tegas menolak adanya tambang di Pulau Laut Kotabaru karena, Pulau Laut termasuk pulau kecil yang tidak boleh ditambang,” ujar Syahriansyah.

Hal senada juga disampaikan M Erfan, selaku Ketua Aliansi Penyelamat Pulau Laut. Ia menyatakan, pihaknya akan terus mendukung Gubernur Kalsel atas pencabutan izin penambangan PT Silo group di Pulau Laut.

“Sebagai warga asli Pulau Laut Kotabaru akan tetap komitmen, dan akan tetap berjuang menyelamatkan Pulau Laut dari aktivitas tambang,” ujarnya tegas.

Pihak Akademisi, Ibnu Faozi, juga menyampaikan, penolakan aktivitas pertambangan akan terus disuarakan untuk menyelamatkan Pulau Laut Kotabaru.

“Harga diri masyarakat Pulau Laut Kotabaru dan Banua ada di sini. Jadi kalau pulau kita ini ditambang maka kita akan habis dan dianggap kalah dalam menyelamatkan Pulau Laut,” ujar Ibnu Faozi, yang juga menjabat sebagai Direktur Poltek Kotabaru.

Ketua APDESI Kotabaru, Sabri, dan pihak Gerakan Pemuda Asli Kalimantan, (Gepak) M Yandi Kamitono, pihaknya juga menyampaikan bahwa aksi penolakan, dan sikap tolak tambang bukan kali yang pertama, bahkan sudah lama digelorakan untuk menyelamatkan Pulau Laut.

“Nah, dalam hal ini kami mewakili kawan-kawan desa di Kotabaru menyatakan mendukung Gubernur. Intinya jangan mengaku warga Pulau Laut Kalau tidak ikut menolak tambang,” ujar Sabri, dengan nada lantang. (duki)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan