Relawan P2B Batola, Lakukan Evakusi Korban Banjir di Jejangkit Gunakan Dragon Boat

MARABAHAN, klikkalsel.com – Proses evakuasi korban banjir di Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang dilakukan Relawan Posko Peduli Bencana (P2B) Batola dengan menggunakan perahu Naga (Dragon Boat) dan perahu bermesin, memakan waktu hingga 7 sampai 8 jam.

Perwakilan relawan P2B Batola, Muhammad Rahmadi menjelaskan awalnya pihaknya ingin melakukan evakuasi mengunakan perahu karet. Namun setelah di survey ke lapangan ternyata titik terakhir transpotasi darat masih jauh dari titik evakuasi yaitu Kecamatan Jejangkit.

“Karena tidak memungkinkan, lalu kita merencanakan evakuasi dengan transpotasi air mengunakan perahu kecil bermesin ,” kata Muhammad Rahmadi kepada klikkalsel.com, Kamis (21/1/2021).

Maka dari itu, tim evakuasi P2B Batola mengunakan perahu ces perahu kecil bermesin untuk melakukan evakuasi warga Kecamatan Jejangkit yang terdampak banjir.

Baca Juga : Terseret Arus Sungai Martapura, Seorang Remaja Tewas Tenggelam

Ia mengungkapakan, adapun kelemahan dari perahu kecil bermesin tersebut tidak dapat menampung orang banyak. Karena itu tim relawa berinisiatif mengunakan Perahu Naga.

“Awalnya Perahu Naga itu kita dayung, karena jaraknya jauh dan relawan semua kewalahan, maka dari itu sekitar 4 hari sudah kita kombinasikan Perahu Naga untuk evakuasi warga ditarik dengan Perahu bermesin,” jelasnya.

Sementata ini, Relawan P2B Batola juga mendirikan posko di kawasan Jejangkit Timur yang mana terdiri dari beberapa ray, yaitu ray 1 sampai 14.

“Kita ketahui di dalam ray-ray tersebut terdapat beberapa orang lokal yang memiliki karakter penduduk yang cukup keras. Jadi mereka tidak mau di evakuasi,” ujarnya.

Bukan tidak memiliki alasan, mereka tidak mau dievakuasi karena sudah banyak kehilangan harta benda yang di curi, maka dari itu sebagian warga memilih untuk tetap tingal. Namun tidak sedikit pula warga yang mau untuk dievakuasi.

“Ray 1 sampai 9 itu warga lokal tidak mau dievakuasi, karena menurut informasi Kapolres Batola pencurinya mengunakan perahu bermotor. Namun ray 10 sampai 14 warga sebagian pendatang, mereka mengambil aman dan rata rata sebagiam besarnya mau di ajak untuk evakuasi,” ungkapnya.

Diinfokanya, kondisi banjir di Kecamatan Jejangkit itu bervariasi, debit air mulai dari sepinggang orang dewasa hingga sedada orang dewasa.

“Rata-rata titik paling dalam di atas pinggang,” imbuhnya.

Kendati demikian, hingga sampai saat ini proses evakuasi warga masih terus berlangsung mengunakan perahu naga yang ditarik perahu bermesin dan dalam satu hari Relawan P2B Batola hanya mampu melakukan evakusi 1 kali karena 1 kali evakuasi memakan waktu 7 sampai 8 jam.(airlangga)

Editor: David

Tinggalkan Balasan