Banjar  

Pertama di Kabupaten Banjar, Gempa Hancurkan Musholla dan Sekolah Hingga Siring Jalan

Kondisi Musholla Nurul Hidayah, Kecamatan Sambung Makmur yang ambruk pasca diguncang gempa. (Mada Al Madani)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Kabupaten Banjar perdana mengalami musibah gempa bumi yang menghancurkan banyak fasilitas umum, serta pemukiman warga yang terjadi sejak Selasa (13/02/2024) lalu ini.

Gempa yang terjadi sebanyak 5 kali di Kabupaten Banjar ini menyisakan trauma di masyarakat, sehingga membuat was-was dan tidak tenang.

Kejadian tersebut menurut BMKG dikarenakan patahan meratus yang mengakibatkan guncangan pada Kalsel dan khususnya daerah Kabupaten Banjar.

Bencana gempa bumi ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer didalam tanah (gempa dangkal), namun tidak berpotensi tsunami.

“Gempa ini berpotensi berulang karena dibawah 5, namun tidak begitu terasa,” ujar Kepala BMKG Kelas II Syamsuddin Noor, Karmana beberapa saat lalu.

Baca Juga Gempa di Kalsel Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Baca Juga Diduga Akibat Gempa, SDN Sungai Jingah 5 Mengalami Kerusakan

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Warsit mengatakan, informasi yang diterima oleh pihaknya gempa ini melanda Desa Sungai Baru Kecamatan Simpang Empat, terjadi pada 13 Februari sekitar pukul 09.20 Wita, mengakibatkan 2 rumah warga retak.

Kondisi Musholla Nurul Hidayah, Kecamatan Sambung Makmur yang ambruk pasca diguncang gempa. (Mada Al Madani)
BPBD Kabupaten Banjar saat mengecek Sekolah Dasar di Kecamatan Telaga Bauntung pasca gempa. (Mada Al Madani)

Pada Desa Rampah, Kecamatan Telaga Bauntung, mengakibatkan bangunan Sekolah Dasar (SD) mengalami keretakan pada dinding dan roboh.

“Untuk di Kecamatan pengaron juga terjadi sekitar 5 menit, namun kondisi masih aman dan kondusif,” jelas Warsita.

Selain itu, Desa Batang Banyu Kecamatan Sambung Makmur dimana Gempa terjadi pada pukul 09.32 Wita, mengakibatkan Musholla Nurul Hidayah mengalami kerusakan yang cukup parah, sehingga tidak bisa dilakukan aktifitas keagamaan di sana.

“Untuk yang terdampak kejadian, kami telah melakukan pengecekan, ini dari BMKG mengatakan berupa gempa ringan, jadi yang penting kita edukasi dulu masyarakat terkait mitigasinya. Karena Kabupaten Banjar baru pertama mengalami gempa, jadi wajar masyarakat resah dan khawatir,” ujarnya.

Warsita mengatakan, untuk saat ini yang melapor kepada pihaknya baru Kecamatan Pengaron, Kecamatan Telaga Bauntung dan Sambung Makmur.

Sementara itu, Camat Sambung Makmur, Yuana Karta Abidin mengatakan, di daerahnya terjadi 4 kali gempa yang membuat Musholla dan siring jalan ambrol.

“Selain itu, gempa juga membuat rumah warga retak selebar rambut dan membuat gipsum di kantor kami jatuh,” bebernya.

Dalam kejadian tersebut, Yuana mengatakan, dirinya merasakan langsung semua kejadian gempa yang terjadi di Kecamatan Sambung Makmur ini.

“Awalnya terdengar dentuman, kami kira ada kegiatan blasting tambang, tapi daerah kami kata Kapolsek tidak ada izin blasting, ternyata itu gempa,” bebernya.

Kejadian pertama, Yuana mengatakan terjadi pada saat pihaknya menggelar pasukan untuk Pemilu sekitar pukul 09.30 Wita.

Kemudian pada pukul 15.00 Wita gempa susulan terjadi, mengakibatkan musholla dan siring jalan ambrol di Desa Sungai Batang Banyu dan Pasar Baru yang berjarak 15 kilometer dari Kantor Kecamatan.

Kemudian pada pukul 02.30 gempa kembali terjadi dengan suara dentuman yang sangat keras, sehingga membuat masyarakat berhamburan keluar rumah.

“Pada dinihari itu, masyarakat keluar dari rumah karena dentuman ini, kejadian pada jam itu dua kali gempa, pertama ringan kemudian yang besar,” jelasnya.

Yuana mengatakan, hingga saat ini masyarakatnya masih mengalami trauma akibat kejadian tersebut. (Mada Al Madani)

Editor: Abadi