Perjuangan Komunitas Trail Tabalong Antar Bantuan Korban Banjir di Desa Terisolir HST, Dihadang Longsor Hingga Alami Dehidrasi

TANJUNG, klikkalsel.com – Komunitas Rider Trail Tabalong Peduli menjadi salah satu tim relawan yang berhasil tembus ke Desa Datar Ajab Dua. Desa yang terisolir pacsa di terjang banjir badang di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Para rider ini menyalurkan bantuan kepada warga desa setempat yang terdampak banjir.

Namun untuk mencapai Desa Datar Ajab Dua tidaklah mudah. Banyak kendala dan rintangan yang harus dilewati oleh para rider mulai dari dihadang bekas tanah longsor hingga salah seorang rider mengalami dehidrasi akibat kelelahan.

Salah seorang anggota Komunitas Rider Trail Tabalong Peduli, Arul menceritakan, sebelumnya rombongan berangkat dari Tabalong pada, Senin (18/1/2021) sekitar pukul 09.00 Wita. Ada 21 sepeda motor trail yang ikut serta.

Komunitas Rider Trail Tabalong menyalurkan bantuan ke Desa Datar Ajab Dua, Kecamatan Hantakan, Kabupaten HST. (foto : istimewa)

Masing-masing sepeda motor trail membawa beban bantuan kurang lebih 25 kilogram (kg) yang berisi sembako seperti beras, gula, sarden, minyak goreng, obat-obatan, perlengkapan mandi, perlengkapan bayi, obat nyamuk, lilin, peralatan dapur dan perlengkapan sehari-hari lainya.

Mengawali perjalanan dari Tabalong menuju HST tidak ada kendala yang berarti, karena melintasi jalan Provinsi.

“Jam setengah satu kami sampai di Batang Alai Timur. Dari situ kami setengah jam dapat instruksi dari camat sana dan dapat arahan dari pemimpin jalan,” ungkap Arul kepada klikkalsel.com, Rabu (20/1/2021).

Setengah jam dapat instruksi dan arahan, para rider Tabalong lalu melanjutkan perjalannya menuju Desa Datar Ajab Dua.

Namun sebelum menuju tersebut, para rider Tabalong dibagi menjadi dua tim. 10 rider standby di posko terdekat sebagai rider cadangan, sisanya melanjutkan perjalanan.

Arul menjelaskan, tim cadangan tugasnya adalah memantau situasi dan kondisi tim yang melanjutkan perjalanan dengan berkomunikasi melalui pesawat radio HT.

“Harus ada tim cadangan, jangan semua naik. Siapa tau kita di dalam ada apa-apa yang cadangan langsung masuk ke atas,” ujarnya.

Arul menyebutkan, jika dirinya juga termasuk ke dalam tim yang melanjutkan perjalanan hingga ke Desa Datar Ajab Dua.

Kondisi Desa Datar Ajab Dua, Kecamatan Hantakan, Kabupaten HST pasca diterjang banjir badang. (foto : istimewa)

Menurutnya, selama diperjalanan medan yang ditempuh sangatlah berat karena harus melewati jalur pegunungan yang di sisi kanan kirinya jurang.

Selain itu, jalur yang mereka lintasi juga tertimbun tanah dan lumpur bekas longsor.

“Lebar jalannya tidak sampai satu meter disisian gunung. Itu yang kami khawatirkan,” katanya.

Disamping itu, menurut Arul juga, untuk dapat melewati sejumlah medan yang menanjak, rombongan juga harus mebawa tali sepanjang 200 meter.

“Buat ngangkat dan narik narik. Kalau tidak pakai tali tidak bisa naik,” ujarnya.

Tak hanya itu, kerusakan sepeda motor juga menjadi kendala tersendiri di sepanjang perjalanan menuju Desa Datar Ajab 2.

Mulai dari mogok, ban bocor, kampas rem habis hingga tali kopling putus. Terhitung ada tiga unit sepeda motor yang sempat mengalami kendala.

Namun, kata Arul, rombongan sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengantisipasi berbagai jenis kerusakan.

“Kita dari sini lengkap semua sparepartnya. Ada mekanik khususnya,” ujarnya.

Beratnya medan yang dilalui membuat hampir seluruh rider mengalami kelelahan dan kehabisan tenaga.

Bahkan ada salah satu dari rider trail Tabalong yang sempat mengalami dehidarasi.

“Ada yang sempat dehidrasi. Kalau rider trail pasti paham, kalau untuk dehidrasi ini kalaunya tenaga kita habis terus kita paksakan keluar keringat dingin tenaga hilang kaya orang mau pingsan,” ungkap Arul

Kondisi ini, kata Arul, tidak berlangsung lama. Setelah istirahat sebentar rider yang sempat mengalami dehidrasi tersebut kembali sehat seperti semula.

Akhirnya, usai menempuh perjalanan selama kurang lebih lima jam serta melalui berbagai halangan dan rintangan, rombongan Komunitas Rider Trail Tabalong tiba di Desa Datar Ajab Dua sekitar pukul 16.30 Wita.

“Disana bantuan diterima kepala adat. Kita kumpulkan bantuan di balai adatnya. Setelah terkumpul baru kita bagikan kepada masyarakat, rata pembagiannya,” terang Arul.

Di Desa Datar Ajab Dua ini, kata Arul, dari hasil pemantauannya hampir 80 persen kondisinya luluh lantak akibat diterjang banjir bandang.

“Di sana ada kurang lebih 200 jiwa yang terdampak,” jelasnya.

Meski sudah ada bantuan dapat masuk ke Desa Datar Ajab Dua, lanjut Arul, para warga saat ini masih membutuhkan banyak bantuan dari berbagai pihak, seperti beras dan minyak goreng.

“Kalau perlu itu kaya ikan asin makannya yang awet,” ujarnya.

Selain itu warga desa setempat juga masih membutuhkan perlengkapan bayi, obat-obatan dan penerangan.

“Soalnya penerangan utama disana menggunakan listrik tenaga matahari. Hampir rata-rata rusak semuanya,” imbuh Arul. (arif)

Tinggalkan Balasan