Penjualan Peci Diprediksi Meningkat Sepekan Jelang Lebaran

Salah Seorang pembeli yang sedang mencoba kopiah di tempat jualan nya leman (pedagang kopiah)

BANJARMASIN, kilkkalsel.com – Ramadan membawa berkah tersendiri bagi sejumlah pedagang. Selain pedagang kuliner untuk kebutuhan berbuka puasa, pedagang perlengkapan shalat di bulan penuh berkah ini pun menuai untung cukup lumayan.

Seperti halnya, pedagang peci (kopiah) di kawasan Jalan Kampung Melayu Laut, Banjarmasin Tengah, yang menjual berbagai macam model peci yang didatangkan dari daerah Jawa.

Leman mengaku, penjualan di pertengahan Ramadan ini masih belum terlalu signifikan. Meski begitu, dalam sehari paling tidak mampu menjual puluhan buah peci.

“Alhamdulillah, setiap hari ada saja terjual. Paling sedikit 20-an lebih peci yang laku. Kalau awal-awal Ramadan ini masih agak dingin pasarannya,” ujarnya, Minggu (17/4/2022).

Harga peci yang dijual pun bervariasi, tergantung model dan bahannya. Paling murah Rp 15 ribu hingga kisaran Rp 50 ribu ke atas. Peci yang dijualnya kebanyakan didatangkan dari Sidoarjo, Jawa Timur, yang dipesannya secara online.

“Sementara ini, dalam sehari rata-rata omset penjualan antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Tapi, itu masih angka kotor, belum dipotong modal dan biaya pengiriman,” kata Leman.

Mudah-mudahan, kata dia, makin dekat Lebaran makin ramai pembelinya. Sebab, biasanya satu minggu menjelang lebaran mulai banyak warga yang membeli peci. “Kan banyak yang sudah gajian dan dapat THR,” tambahnya sembari tersenyum.

Baca Juga : Menebar Berkah Ramadan, Klinik Bisnis Bagikan Ratusan Paket Takjil

Baca Juga : Pahala Memberi Makan Berbuka Puasa

Diketahui Leman mulai membuka lapak dagangannya mulai pukul 2 siang hingga pukul 11 malam. Memanfaatkan halaman bangunan toko yang disewanya tepat di pinggir jalan.

Puluhan model peci ia susun rapi di atas sebuah meja panjang. Sebagian lagi digantungnya menggunakan tali agar konsumen nyaman melihat-lihat dan memilih.

Ada model peci nasional dan kopiah haji. Ada pula model kopiah dari Eropa, misalnya model Rusia dan dari Timur Tengah dengan kopiah model Turki dan Pakistan.

Bagi sebagian anak muda, memakai kopiah mungkin terkesan kuno dan tua. Namun, pendapat tersebut sudah tak berlaku lagi. Saat ini mulai bermunculan merek yang memproduksi kopiah dengan desain yang modern dan sesuai dengan jiwa anak muda.

Tidak terpaku pada bentuk bulat kaku seperti kopiah pada umumnya, kopiah modern biasanya bermain dengan variasi warna, bentuk, dan material.

Contohnya, seperti kopiah jenis miki hat yang mengadopsi bentuk topi tanpa brim. Hasilnya, kopiah miki hat terlihat sangat kasual dan cocok dikenakan untuk kegiatan apa pun. (restu)

Editor : Akhmad