Religi  

Pahala Memberi Makan Berbuka Puasa

Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. Untuk mendapatkan berkah itu, umat muslim berbondong-bondong memperbanyak ibadah dan beramal guna mendapatkan keberkahan Allah SWT.

Saat bulan suci Ramadan, umat muslim mempercayai sekecil apapun perbuatan amal kebaikan, maka pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani, menjelaskan, diantara banyak amalan yang sering dilakukan di bulan suci Ramadan adalah dengan memperbanyak sedekah.

“Seperti memberi makan saat berbuka kepada mereka yang berpuasa (membukakan orang puasa),” ujarnya, Jumat (15/4/2022).

Hal tersebut, kata ustadz sangat bagus untuk dilakukan selama bulan Ramadan, meskipun hanya memberinya sebiji kurma atau seteguk air untuk berbuka puasa.

“Maka pahala orang yang berpuasa itu juga diberikan pahalanya kepada orang yang membukakan puasa, tanpa mengurai pahala orang yang berpuasa itu,” jelasnya.

Menurut Ustadz sangat bagus kiranya untuk umat muslim membukakan orang berpuasa. Selain menambah pahala keberkahan, membagikan makanan untuk berbuka puasa juga sebagai bentuk mempererat silaturahmi sesama umat islam.

“Bagus lagi bagi kita (umat muslim) ketika membukakan orang puasa dengan sesuatu yang disunahkan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu kurma,” tuturnya.

Baca Juga : Begini Penjelasan Ustadz Khoironi Tentang Pentingnya Bersyukur Saat Puasa

Baca Juga : Tips Ustadz H Mohammad Mobarak, Mengelola Sabar Berdasar Alquran

Lebih lanjut, kata ustadz, jika berbuka dengan kurma dilanjutkan dengan minum air putih. Namun jika tidak ada kurma maka diganti dengan buah-buahan.

“Tapi kalau buah-buahan juga tidak ada, maka diganti dengan suatu makanan apa saja yang matangnya tidak tersentuh api,” ungkapnya.

Kemudian lebih daripada itu, Ustadz juga mengungkapkan, cara agar setiap hari dapat membukakan orang puasa, yaitu dengan memberikan satu dus air mineral setiap langgar atau Mushola setiap harinya.

“Modalnya tidak besar, 1 hari di langgar ini, 1 hari mushola itu, rutin setiap hari. Insya Allah pahala membukakan orang puasa terus mengalir,” terangnya.

Meskipun demikian, kata ustadz yang harus diketahui pahala membukakan orang puasa itu, akan didapat bagi orang yang berpuasa juga.

“Jadi orang yang tidak puasa mengandalkan cara itu agar mendapatkan pahala puasa, maka itu adalah cara yang salah dan tidak akan mendapatkan pahalanya orang puasa,” jelasnya.

Terkecuali, tidak berpuasanya orang itu karena halangan. Misalnya seorang pria tidak puasa karena menjadi musafir, sedang sakit, mereka tetap wajib mengganti puasanya di hari-hari yang lain atau mengqodho puasanya.

“Maka mereka akan mendapat pahalanya. Kemudian kalau perempuan sedang haid atau sedang berhalangan yang tidak membolehkan untuk berpuasa karena diharamkan, tapi mereka mengamalkan membukakan orang puasa maka akan tetap mendapat pahalanya,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi