Penjualan Oksigen Medis untuk Perseorangan dan Industri Dihentikan

Penjualan Oksigen Medis untuk Perseorangan dan Industri Dihentikan
Penjualan Oksigen Medis untuk Perseorangan dan Industri Dihentikan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) bersama pihak terkait, melakukan pengaturan arus distribusi oksigen medis.

Saat ini penjualan oksigen medis untuk industri dan perorangan dihentikan di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Pejabat Gubernur Kalsel, Safrizal Za mengungkapkan terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen medis di rumah sakit rujukan Covid-19. Oleh karena itu, Pemprov Kalsel melakukan monitoring melekat dalam proses distribusi oksigen.

Diantaranya dilakukan pemantauan langsung stok oksigen di sejumlah gudang perusahaan, termasuk memantau proses bongkar kedatangan 56 ton oksigen cair atau liquid oxygen di Terminal Peti Kemas Trisakti Banjarmasin, Minggu (25/07/2021).

“Dalam rangka memastikan rantai distribusi oksigen dan jalur pasok, semua lancar, jangan ada hambatan administrasi, diprioritaskan,  terutama terhadap oksigen liquid yang didatangkan dari luar Kalimantan,” ucap Safrizal.

Dia menegaskan, saat ini penjualan oksigen untuk industri yang dipasok perusahaan sementara dihentikan. Karena seluruhnya untuk memenuhi kebutuhan medis di rumah sakit.

“Masyarakat tidak bisa secara perorangan membeli oksigen kecuali pihak yang mendapat rekomendasi dokter, jadi tidak usah dicari, karena memang tidak dijual,” ujarnya.

Baca Juga : Resmi Dilaksanakan, Pemko Banjarbaru Keluarkan Edaran Aturan PPKM Level IV

Kebutuhan oksigen di Kalsel belakangan semakin meningkat seiring bertambahnya kasus masyarakat yang terinfeksi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit swasta maupun milik pemerintah.
Oksigen yang didatangkan ujar Safrizal, dari perusahaan yang mendapat kuota untuk disalurkan ke rumah sakit dan dibayar Pemerintah Provinsi, sebagian lagi bantuan Kemenkes.

Sistem pengisian oksigen untuk pemenuhan kebutuhan di Kalsel dilakukan dua cara yakni pengisian gas yang bisa dilakukan salah satu perusahaan di Kalsel dengan kapasitas 600 tabung per hari. Cara lain melalui pengisian liquit yang bahannya harus didatangkan dari luar Kalsel.

Sebelumnya, salah satu perusahaan gas jua mengalokasikan sebanyak 2.200 tabung oksigen bagi keperluan medis di rumah sakit terutama untuk penanganan pasien covid-19 di Kalsel, sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan permintaan.

Baca Juga : 58 Ton Liquid Oksigen Tiba di Pelabuhan Trisakti

Perusahaan ini memiliki dua stasiun pengisian di Kalsel yaitu di Tanjung, Kabupaten Tabalong dengan kapasitas produksi 300 tabung perhari.
Sedangkan untuk medis dialokasikan 1.300 tabung. Kemudian di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu juga 300 tabung perhari dan alokasi untuk medis 500 tabung selama masa pandemi. (rizqon)

Editor : Akhmad