Penampilan DJ di Bandarmasih Tempo Doeloe, Pihak Kafe Mengaku Tak Tahu Bahwa Malam Hari Besar Keagamaan

Screenshot video viral party di kawasan Bandarmasih Tempo Doeloe saat malam besar keagamaan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kembali viral di sosial media sebuah video yang menunjukan adanya kegiatan hiburan yang menampilkan Disk jokey (DJ) di kawasan Bandarmasih Tempo Doeloe. Anehnya pihak kafe tak tahu malam keaagamaan.

Hal tersebut tentunya menarik banyak perhatian masyarakat. Mengingat kawasan wisata kuliner tersebut dijadikan sebagai wadah tempat hiburan malam.

Terlebih pada saat itu, merupakan malam hari besar keagamaan yakni malam peringatan Maulid Nabi SAW, dimana dalam Perda Nomor 12 Tahun 2016 tempat hiburan malam tidak diperkenankan beroperasi.

Tetapi malah kafe yang berada di kawasan Bandarmasih Tempo Doeloe ini menggelar kegiatan hiburan yang menampilkan pertunjukan DJ.

Berkaitan dengan hal tersebut, kegiatan hiburan yang diselenggarakan Sekut Days Co ini merupakan perayaan ulang tahun kafe tersebut.

Saat dikonfirmasi, salah satu owner Sekut Days Co, Rahman mengaku bahwa acara tersebut memang kelalaian pihaknya.

“Kami akui itu kelalaian dan minimnya pengalaman. Kami tidak mengecek lebih dulu, kalau di tanggal 7 Oktober itu ada perayaan hari besar keagamaan,” ujarnya.

Baca Juga : Ramai Video DJ di Kota Lama, Satpol PP Banjarmasin Panggil Pengelola Acara

Baca Juga : Video Keramaian Pengunjung Diiringi DJ, HM Yamin : Kota Lama Sudah tak Sesuai Peruntukkan

Padahal menurutnya kegiatan tersebut sudah dipersiapkan jauh-jauh hari namun lantaran kelalaian pihaknya.

“Sadarnya malah beberapa hari sebelum pelaksanaan. Sedangkan persiapan, hingga undangan pemberian sudah terlanjur di-publish,” ungkapnya.

“Karena sudah terlanjur persiapan, jadi tetap kami laksanakan. Kegiatan itu sebenarnya murni hanya untuk merayakan hari ulang tahun tempat usaha kami,” lanjutnya

Rahman juga menjelaskan bahwa pihaknya
sudah meminta izin ke pihak Paguyuban Bandarmasih Tempo Doeloe. Namun, hanya sebatas koordinasi agar tidak bentrok dengan acara kedai lainnya.

“Kemudian, Jumat malam itu dipilih, juga untuk menghindari membludaknya pengunjung. Karena kalau digelar pada Sabtu malam atau malam Minggu, kemungkinan besar akan sangat banyak pengunjung yang datang,” jelasnya.

Kendati demikian, tak dapat dipungkiri, ternyata malam itu pun jumlah pengunjung yang datang di luar ekspektasi pihaknya.

Kemudian, di saat yang bersamaan, pihaknya juga sempat didatangi oleh anggota kepolisian. Menurutnya, dari satuan polisi lalu lintas.

“Mereka memberikan teguran, karena parkiran di depan pintu gerbang masuk kawasan ini dianggap memakan badan jalan,” tuturnya.

Kemudian setelah selesai acara, pada Jumat malam tersebut ia mengaku bahwa ada petugas lagi yang datang.

“Kami rasa dari satuan intelijen dan keamanan. Kami juga dipanggil ke Polresta Banjarmasin, untuk dimintai keterangan sebagai bentuk tanggung jawab atas event yang digelar,” ungkapnya.

“Di sana, kepolisian lebih mengarahkan kami mengenai penyelenggaraan kegiatan yang harus minta izin atau mengusulkan pemberitahuan. Sifatnya lebih ke pembinaan,” lanjutnya.

Terlepas dari hal tersebut, Rahman kembali mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya tidak mengetahui pada malam itu berbarengan dengan malam hari besar keagamaan.

Sementara itu, Muchlis Wahyudi yang merupakan Perwakilan Paguyuban Bandarmasih Tempo Doeloe, juga mengakui bahwa pihaknya telah lalai, lantaran membiarkan melaksanakan event di malam hari besar keagamaan.

“Memang rata-rata dari kami tidak sadar, kalau malam itu, tidak boleh ada kegiatan seperti itu,” ucapnya.

Ia pun mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus pihaknya ketahui terkait perizinan kegiatan.

“Dan saya pribadi tidak mengetahui secara jelas koordinasi mengenai event dari pihak Sekut Days CO ini,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa sebenarnya juga mendapat arahan dari Walikota untuk sering membuat event agar kawasan di sini hidup dan mempunyai daya tarik tersendiri.

Hanya saja menurutnya memang, bahwa ada beberapa acara yang digelar itu bisa dibilang kelewatan.

“Karena kami terbawa euforia mau bikin event-event terus. Lalu kami mencari hal baru yang sedang naik daun. Tapi dengan adanya kejadian ini kami akan lebih menata kembali koordinasi,” tuturnya.

“Baik dengan sesama pemilik kedai maupun dengan staf muda walikota terkait bagaimana cara yang benar dalam membikin event. Terutama koordinasi soal perizinan ketika ingin menggelar acara,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran