Pemkot Banjarbaru Siapkan Tenaga Kerja ke Jepang untuk Transfer Pengetahun dan Teknologi

BANJARBARU, Klikkalsel.com — Bertempat di Aula Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru, pada Rabu pagi (23/08/2023), telah digelar Pembukaan Pelatihan Bahasa Jepang bagi Para Pencari Kerja Dalam Rangka Pembekalan Program Pemagangan dan Bekerja di Jepang yang dibuka langsung secara resmi oleh Walikota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin.

Dalam sambutannya Aditya menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar untuk mencetak Tenaga Kerja Indonesia (TKI), melainkan tujuan utamanya adalah sebagai wadah untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi.

Hal ini bertujuan agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di luar negeri dapat dibawa ke Negeri sendiri, sehingga dapat berkontribusi dalam kemajuan kota kita.

“Pembekalan ini bukanlah untuk mencetak TKI, tetapi agenda ini merupakan ajang untuk mentransfer knowledge dan teknologi. Sehingga segala ilmu dan pengetahuan yang didapatkan di luar negeri bisa dibawa kembali ke Kota Banjarbaru agar diterapkan dan memajukan kota kita,” tegasnya.

Baca Juga Puncak Harjad ke-24 Banjabaru, Aditya akan terus Berinovasi dan bersinergi

Baca Juga Terangi Gemerlap Malam, Kobaran Api Terangi Gelaran Upacara Taptu Di Banjarbaru

Sosok luar biasa di Banjarbaru ini juga tak lupa berterima kasih atas segala daya dan upaya Dinas Koperasi , UMKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru dan segala mitra pendukung agar terus bekerjasama dalama upaya peningkatan sumber daya manusia.

“Harapan besar bahwa sumber daya manusia menjadi sebagai garda terdepan dalam rangka kemajuan daerah sendiri terlebih ketika kita harus menghadapi transisi Ibu Kota Negara sekaligus Ibu Kota Provinsi,” tambahnya.

Laporan Panitia Penyelenggara, Edy Rosadi sekaligus PLT. Dinas Koperasi , UMKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru menyampaikan bahwa ini merupakan salah satu syarat penting untuk status visa para peserta pemagangan agar bisa menjalani program di jepang nantinya.

“Terkait jumlah peserta, yaitu 40 orang dengan pelatihan selama 6 bulan ke depan dan 320 jam pelajaran yang telah disiapkan, demi menghasilkan tenaga kerja yang berkompetensi dan perluasan potensi kerja bagi seluruh peserta,” pungkasnya. (Adv/Restu)