Pakaian Adat tak Hanya Dikenakan Saat Harjad

Wakil rakyat di DPRD Kalsel mengenakan pakaian adat saat melaksanakan Paripurna istimewa hari jadi Pemrov Kalsel. (foto : elo syarif/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel– Mengenakan pakaian adat saat sidang priourna di DPRD Kalsel jadi momentum tersendiri saat bertepatan dengan hari Jjadi (Harjad) Provinsi Kalsel ke 68.

Seluruh wakil rakyat di Rumah Banjar tersebut, mengenakan pakai adat yang anggarannya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Soal berapa anggarannya, bisa jadi tak sedikit.

Lantas apakah pakaian itu hanya dikenakan saat peringatan Harjad Provinsi Kalsel tahun depan? Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Yazidie Fauzi menyampaikan, agar pakaian adat yang didesain mewah itubtak mubazir, maka kata dia bisa saja dikenakan pada saat paripurna istimewa.

“Pakaian adat ini bisa digunakan setidaknya pada setiap paripurna istimewa,” ucap Yazidie, Selasa (14/8/2018).

Sebab, kata dia, terkesan mubazir jika hanya dipakai sekali dalam setahun. Apalagi, ungkapnya, menggunakan baju adat merupakan cara untuk melestarikan kearifan lokal.

Tak dipungkiri banyak generasi muda yang tak mengetahui pakaian adat daerah ini. Bahkan pada acara sakral seperti resepsi perkawinan pengantin menggunakan pakaian modern.

“Mempelai pria banyak yang mengenakan jas ketimbang memakai baju adat,” ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Terkait dengan peringatan Harjad Prov Kalsel ke 68 tahun diharapkannya, etos kerja harus ditingkatkan.”Seluruh elemen harus bersatu dalam pembangunan daerah,” ujarnya berharap.(elo syarif)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan