Religi  

Tips Ustadz H Mohammad Mobarak, Mengelola Sabar Berdasar Alquran

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sabar merupakan ujian dari Allah SWT kepada umatnya. Bahkan sebagian orang berpikiran jika sabar merupakan sifat manusiawi yang menunjukkan seberapa kuat seseorang dalam menghadapi cobaan dan kesulitan.

Dijelaskan Ustadz H Mohammad Mobarak, jika sebenarnya sabar itu memiliki tujuan tidak lain adalah untuk menjadikan umat-Nya menjadi lebih baik.

“Hingga dapat mencapai tujuan hidup menurut Islam, dan memperkuat keimanannya,” ujarnya, Selasa (12/4/2022).

Namun, kata Ustadz, juga banyak orang yang tidak sabar ketika diuji oleh Allah SWT. Pada akhirnya merasa stres dan putus asa.

Dalam Al-Quran ada beberapa hal yang mengajarkan jalan untuk
memperoleh kesabaran, diantaranya dengan cara keyakinan yang kuat, bahwa segala masalah ada jalan keluarnya.

“Sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an Surah Ath-Tholaq ayat 7,” jelasnya.

Kemudian, sebagai umat muslim agar memperoleh kesabaran itu, juga dianjurkan untuk selalu memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Karena, menurutnya segala kesabaran haruslah teriring dengan permohonan untuk diluluskan dari segala ujian, melepas segala cobaan, dijauhkan dari azab dan hukuman.

Baca Juga : Ustadz H Mohammad Mobarak: Sabar dan Shalat Penolong Kehidupan

Allah SWT Berfirman, pada Surah An-Nahl, ayat 127 :

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ اِلَّا بِاللّٰهِ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِيْ ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُوْنَ

Artinya :
Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan.

Selanjutnya, kata ustadz untuk memperoleh kesabaran dengan cara mempertebal keimanan akan ketetapan Allah SWT (Qadha dan Qadar).

“Karena pada dasarnya segala permasalahan dan musibah yang menimpa kita, pada dasarnya atas kehendak dan izin Allah SWT,” jelasnya.

Hal tersebut tertuang dalam firman Allah SWT. Surah At-Taghabun, ayat 11.

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗوَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Artinya :
Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

“Demikianlah, pada dasarnya segala sesuatunya ditetapkan Allah dan tercatat di
Lauh Mahfudz, sebagaimana Firman Allah SWT pada Surah Al-Hadiid ayat 22,” sambungnya.

Baca Juga : Berikut Keutamaan Dzikrullah yang Bagus Diamalkan Sehari-hari Menurut Ustadz H Mohammad Mobarak Qasthalani

Surah Al-Hadiid ayat 22 :

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ
Artinya:
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

Lebih lanjut, yang terakhir cara memperoleh kesabaran, kata Ustadz dengan meneladani kesabaran para Rasul dan para orang-orang sholeh.

“Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surah Huud, ayat 120,” ungkapnya.

Surah Huud, ayat 120:

وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ وَجَاۤءَكَ فِيْ هٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَّذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya:
semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat dan peringatan bagi orang yang beriman.

“Allah SWT, juga mengingatkan kepada kita tentang kisah-kisah Rasul itu sebagai
hikmah pembelajaran agar kita bersabar.

Seperti yang tertuang dalam Surah Al-Ahqaf, ayat 35:

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ

Artinya:
Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah).

“Begitulah cara agar memperoleh kesabaran yang telah diajarkan Allah SWT kepada Umat muslim, semoga Allah SWT selalu menjaga kita dan dapat meridhoi setiap perilaku selama kita Hidup,” pungkasnya. (airlangga)

Editor : Akhmad