Omzet Munurun, Bengkel Las “Banting Harga”

Ifandi Noor saat mengerjakan teralis di bengkel miliknya. (foto : azka/klikkalsel)
Ifandi Noor saat mengerjakan teralis di bengkel miliknya. (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel- Dulu bisa dibilang memiliki usaha bengkel las untuk pembuatan teralis, pagar, kanopi, tangga, sangat menjanjikan dan akan memberikan keuntungan serta pendapatan yang lumayan.

Namun sekarang usaha bengkel las omzetnya mulai menurun karena menyusul semakin ketatnya persaingan dan semakin banyaknya usaha serupa.

Bahkan banyak usaha bengkel las kemudian saling “banting harga”, untuk memperebutkan pelanggan yang pertambahannya cenderung lamban.

Seperti pemilik usaha bengkel las Ifandi Noor di kawasan 9 November, kelurahan Banua Hanyar Banjarmasin. Karena situasi tersebut banyak usaha serupa melakukan efisiensi biaya produksi dan menurunkan selisih keuntungan.

Dari semula rata-rata keuntungan 20-30 persen, kini maksimal hanya 10 hingga 15 persan, baik dari produksi teralis, pagar besi, kanopi, pintu besi.

“Kini pesaing banyak dan rata rata usaha las banting harga, yang penting ada keuntungan,” katanya, Rabu (21/3/2018).

Dikatakannya pula, kalau masalah bahan baku seperti rangka bajanya, atau bahan untuk las tak jadi masalah, meski bahan baku yang terkadang naik tetapi untuk mendapatkannya mudah dan banyak tersedia di toko-toko bangunan.

“Stok bahan sangat banyak namun kadang harganya juga cepat naik,” kata Ifan yang hampir 10 tahun menekuni usaha tersebut.

Biasanya pelanggan bengkel las banyak dipesan oleh warga komplek perumahan untuk memperbaiki atau membuat kanopi, pagar atau teralis dan lain sebagainya.

Harga kanopi baja ringan permeter Rp200 hingga Rp250 ribu tergantung trend atau model yang diinginkan, untuk teralis Rp250 sampai Rp300 ribu per meternya. Sedangkan pagar besi Rp350 sampai Rp400 ribu per meternya serta keinginnan bentuk selera pelanggan. (azka)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan