BANJARMASIN, klikkalsel – Masyarakat Indonesia belum terlalu gemar bertransaksi secara non tunai, karena lebih suka melakukan pembayaran secara tunai berbentuk fisik uang. Sehingga dari semua Negara Asean, dalam hal penggunaan pembayaran berbasis elektronik, Indonesia masih relatif rendah .
Hal tersebut disampaikan oleh Analis Fungsi Sistem Pembayaran Bank Indonesia, C Ariyo Wibowo di Gedung PWI Kalsel dalam kegiatan sosialisasi ‘Gerakan Nasional Non Tunai dan Peran Perbankan Dalam Pembangunan di Kalsel’, Rabu (22/11/2017).
“Ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama, khususnya pelaku Perbankan di daerah ini untuk lebih meningkatkan fasilitas infrastruktur untuk mensukseskan gerakan ini,” ujarnya.
Sementara itu Transaktion Bangking Ritle Bank Mandiri, Maman Suratman mengatakan adanya tren penurunan nasabah yang datang ke kantor cabang untuk bertraksaksi merupakan indikasi yang bagus. ” Karena dibarengi dengan kenaikan persentase jumlah pengguna ATM dan SMS bangking” ujar maman dalam paparannya.
Menurutnya penggunaan transaksi digital ini selain mudah juga murah biaya. ” Ini sangat efektif dan efesien,” tambahnya.
Disela acara Kepala Biro Sarana dan Prasarana Perekonomian Pemprov Kalsel, Zulkifli mengatakan sangat mendukung langkah penggunaan transaksi digital.
“Pemerintah sudah menerapkan ini dalam mewujudkan Good Goverment, sekarang pun bantuan, hibah dan anggaran dilakukan secara digital tidak ada lagi secara tunai. Hal tersebut untuk menghindari KKN,” ujar Zulkifli.
Sosialisasi GNNT ini diselanggarakan oleh Komunitas Jurnalis Pena Hijau dan Bank Mandiri dengan melibatkan peserta dari unsur mahasiswa, jurnalis dan pelaku UKM. (david)
Editor : Farid