Massa Dilarang Konvoi dan Bawa Anak Kecil di Kampanye Jokowi

Ketua kolaisi parpol pengusung TKD Jokowi-Amin Provinsi Kalsel, H Supian HK. (foto : fachrul/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel- Rapat umum (kampanye terbuka) Joko Widodo di Stadion 17 Mei Banjarmasin, sudah memasuki tahap geladi bersih yang akan dilaksanakan besok sore, Selasa (26/3/2019) di lapangan rumput hijau stadion kebanggan masyarakat Kalsel.

Kampanye tebuka calon presiden petahana 01 yang dipastikan dihadiri Jokowi pada 27 Maret 2019, sudah menyedot perhatian masyarakat Kalsel. Bahkan jumlah massa yang akan memadati lapangan Stadion 17 Mei Banjarmasin, sudah ditaksir mencapai puluhan ribu.

Ketua koalisi parpol pengusung Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Provinsi Kalsel, H Supian HK mengingatkan kepada seluruh massa baik dari parpol pengusung, ormas dan relawan agar tetap mematuhi aturan yang ada.

“Mulai dari tempat dan keamanan lokasi, sudah kita siapkan, bahkan besok kita akan menggelar geladi sebelum hari H dan kita ingin memastikan pelaksanaan berjalan lancar,” tutur
H Supian HK, Senin (25/3/2019).

Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel ini berpesan jangan sampai kampanye nanti, melibatkan anak-anak, penggunaan fasilitas negara, serta jangan sampai saling menghujat.

“Massa yang dikerahkan tidak boleh membawa anak-anak, lalu tidak boleh saling menghujat satu sama lain, dan apabila didalam kampanye tersebut ada yang membuat kekacauan itu bukanlah relawan kami,” jelasnya.

Selain itu, dalam kampanye terbuka tersebut, Supian HK memaparkan bahwa atribut yang digunakan tidak dibatasi asalkan mampu menyesuaikan dengan keadaan kondisi saat kampanye tersebut.

“Silakan Parpol membawa atribut tetapi sesuaikan dengan keadaannya, misalnya ada yang membawa atribut tetapi mengganggu masa lain yang di belakang itu lebih baik ditiadakan, juga misalnya parpol memasang bendera, silakan memasang di sekelilingnya, jangan sampai bendera tersebut mengganggu ketertiban,” paparnya.

Ia juga menekankan jika ada massa yang menggunakan kendaraan di jalan jangan konvoi, apalagi sampai melepas knalpot sepeda motornya, karena tidak ada lagi budaya seperti dulu.

“Kampanye ini antara caleg dan presiden itu berbarengan jadi istilahnya seperti jarum dan benang yang menyatukan, tetapi tidak berharap seperti gunting yang memisahkan,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan