Lima Siswanya Terkonfirmasi Covid-19, SMAN 1 Tanjung Hentikan Sementara PTM Terbatas

Lima Siswanya Terkonfirmasi Covid-19, SMAN 1 Tanjung Hentikan Sementara PTM Terbatas
SMAN 1 Tanjung

TANJUNG,Klikkalsel.com – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tanjung untuk sementara ditutup atau melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Hal tersebut dikarenakan terdapat siswanya yang terindikasi Positif Covid-19. “PTM kita sudah ada beberapa sekolah yang terindikasi, manajemen sekolah sudah memberikan edaran untuk libur sementara,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Tabalong,” katanya Selasa (15/2/2022) di Ruang Kerja.

Ia menjelaskan, apabila terdapat siswa yang positif meskipun hanya satu orang, maka dianjurkan sekolah tersebut untuk ditutup.

“Satupun (siswa) yang positif dianjurkan ditutup, kontak erat teman sekelas langsung kita tracking,” tuturnya.

Baca Juga : Warga Temukan Jasad Bayi di Belakang TPS

Baca Juga : Gelar Razia Kamar Hunian, Petugas Rutan Tanjung Temukan Kaca Hingga Besi

Sedangkan Kepala Sekolah SMAN 1 Tanjung, Wagimin menceritakan, kejadian tersebut berawal ketika terdapat informasi bahwa adanya siswa yang terpapar Covid-19, kemudian kelas yang bersangkutan dengan siswa tersebut langsung di Swab Antigen.

“Hasil Swab dari sekelasan itu bertambah 4 (siswa) yang positif,” ucapnya kepada klikkalsel.com.

Lanjutnya, menindaklanjuti kejadian tersebut pihak sekolah mengadakan rapat sehingga ditetapkan PTM Terbatas untuk diberhentikan.

“Diganti dengan pembelajaran daring,” ucapnya.

Sesuai peraturan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri apabila ada siswa terpapar maka sekolah dianjurkan menutup selama 14 hari.

“Tapi tadi kami baru dapat surat dari Satgas Kecamatan bahwa berhenti PTM terbatasnya hanya 7 hari,” lanjutnya.

Baca Juga : Stok Darah di UDD PMI Kota Banjarmasin Menipis Seiring Meningkatnya Kasus Covid-19

Satgas Covid-19 yang bertugas di SMAN 1 Tanjung menindaklanjuti untuk membuat jejaring menggunakan goggle form untuk memberikan informasi seluruh siswa dan orang tua agar menyampaikan keadaannya masing-masing.

“Nanti apabila dipandang banyak anak sehat, orang tua tidak kawatir dan mendukung PTM ke lagi maka behenti PTM 7 hari saja, sesuai dengan rekomendasi Satgas Kecamatan,” jelas Wagimin.

Wagimin berharap secara berkala dalam 14 hari sekali agar dilakukan pengambilan sampel untuk mengecek sehingga dapat sedini mungkin mengetahui sikon dari warga sekolah. (DIlah)

Editor: Abadi