Krisna Indra Sakti, Atlet Muaythai Asal Banjarmasin Berniat Menjadi Fighter MMA di One Pride

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebagai anak dari seorang TNI dengan terbiasa didikan yang tegas, membuat Krisna Indra Sakti menggemari beragam olahraga beladiri sehingga sekarang menjadi atlet Muaythai Banjarmasin.

Saat ditemui klikkalsel.com Pria kelahiran 13 November 1996 menceritakan sudah dari kecil menjadi berani dan bisa dikatakan sering terlibat berkelahi di sekolah. Sebab sejak masih duduk disekolah dasar (SD) ia sampai harus pindah sekolah sebanyak 5 kali karena masalah tersebut.

“Hingga saat saya kelas 2 SMP karena sering terlibat perkelahian, akhirnya saya dipindah untuk bersekolah di Kalimantan Timur (Kaltim) tepatnya di SMPN 2 Sebulu,” ungkapnya, Sabtu (17/4/2021)

Saat bersekolah di Kaltim saat berusia 13 tahun ia baru pertama kali mengikuti olahraga pencak silat, alhasil berkat hobinya yang tersalurkan di sekolah itu, ia tidak pernah lagi terlibat perkelahian dan mulai bisa lebih mengendalikan diri.

“Saat berumur 13 tahun saya pertama kali mengenal olahraga beladiri, di tahun 2010 diajak teman ikut latihan Beladiri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di sekolah, sejak saat itu saya tidak pernah lagi terlibat perkelahian dan mulai bisa lebih mengendalikan diri,” jelas pria yang juga berprofesi sebagai Wartawan lokal itu.

Ia mengakui, awalnya mengikuti latihan tersebut cuma hanya sebatas coba – coba dan karena ketertarikan dengan olahraga beladiri

“Tapi semakin lama semakin mencintai karena rasa persaudaraan nya yang solid dalam perguruan dan akhirnya terus mengikuti proses latihan hingga akhirnya jadi warga di perguruan tahun 2012,” ungkapnya.

Setelah lulus dari SMA di tahun 2014, Krisna Indra Sakti kembali ke Banjarmasin untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIH SA).

Kepindahannya ke Banjarmasin sempat membuatnya bingung karena tidak ada tempat latihan untuk dirinya di kampusnya, ia memilih dan ikut gabung latihan di UKM PSHT Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

“Meski sudah menjadi warga di PSHT, saya masih belum puas dan memutuskan untuk berlatih atlet di Tim PSHT Banjarmasin, di bawah bimbingan Coach Muslik Sulaksono,” tuturnya.

Masih Krisna Indra Sakti menceritakan, di tahun 2015 ia mendapat kesempatan ikut bertanding di ajang event Rektor Cup IV se Kalimantan.

“Bersyukurnya saya, saat itu mendapatkan juara 3 di event pertama, dan di 2017 mengikuti event pertandingan Pencak Silat Nasional di Universitas Mulawarman dan memperoleh juara 3,” ujarnya.

Tak berhenti sampai disitu, Krisna kemudian ikut berlatih Mix Martial Art (MMA) serta BJJ dan Gulat yang saat itu masih latihan di Gedung Gulat di GOR Hasanuddin dibawah bimbingan Coach Iman dan Coach Herry.

“Sejak itu memiliki impian untuk menjadi Fighter MMA,” tegasnya.

Beberapa waktu sudah berlalu, Krisna sadar dengan kemampuan yang dimilikinya masih kurang, ia lantas memutuskan untuk berlatih boxing/tinju dibawah bimbingan Coach Jhony.

“Lalu tahun 2018 saya mengikuti event tinju se Kalimantan Dandrem Cup dan mendapatkan juara 3 dan event pencak silat Nasional Pencak Silat Rektor Cup V, juga juara 3,” tuturnya.

Ia menambahkan, pada tahun 2019 mengikuti Kejuaraan tingkat Kota olahraga pencak silat dan sekaligus menjadi ajang seleksi Kejurprov ia berhasil mendapatkan juara 1 serta terpilih masuk Kejurprov.

Namun, dari semua pencapaian atau hasil kerja kerasnya selama itu membuatnya sempat dilema sebab ia juga terpilih untuk mewakili kalsel dalam PraPON Muaythai di Jakarta.

“Saya harus memilih karena jadwalnya bertabrakan jadi harus mengundurkan diri dari kejurprov,” imbuhnya.

Sekarang ini, Krisna mengaku lebih fokus menggeluti Muaythai yang sudah di ikuti dari 2019 hingga sekarang dibawah bimbingan Coach Fajrin dan Coach Indra serta bersiap menghadapi Porprov 2022 di HSS.

“Target kedepan masih sama, selesai porprov semoga saya dapat masuk seleksi dan bertanding sebagai fighter MMA di One Pride,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan