Korban Pembunuhan Belitung Sempat Teriak Tolong dan Sakit, Ini Kronologinya

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Setelah sempat meramaikan publik Banjarmasin, Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan di Gang Keluarga Kelurahan Belitung Selatan Kecamatan Banjarmasin Barat.

Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Rachmat Hendrawan dalam jumpa pers di Lobi Sat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kamis (3/6/2021) menjelaskan kronologi kejadian menggenaskan tersebut.

Dari pengakuan pelaku, Hari Purwanto (40), warga Komplek Pembangunan 1 Jalan Jafri Zamzam, Kelurahan Belitung Selatan Kecamatan Banjarmasin Barat. Ia pertama kali bertemu korban, Rahmah (33) di kawasan Pasar Sudimampir, Selasa malam (3/6/2021).

Keduanya pun sepakat untuk bertransaksi seks dengan tarif Rp300 ribu. Sesampainya di kamar Losmen HI saat akan memulai hubungan badan, korban minta tambah Rp500 ribu.

Permintaan itu diamini oleh pelaku hingga keduanya terlibat hubungan badan. Saat pelaku asyik memacu birahi, korban kembali minta tambah Rp500 ribu. Namun hal tersebut tidak digubris oleh pelaku.

Merasa tak dihiraukan, korban kembali membujuk pelaku untuk membelikan susu, popok dan kebutuhan anak-anaknya yang lain. Keinginan tersebut diiyakan oleh pelaku.

Usai berhubungan badan, keduanya lalu menuju ritel modern di kawasan tersebut untuk merealisasikan janji pelaku. Belanjaan tersebut kemudian dititipkan ke sebuah penginapan.

Baca Juga : Begini Sosok Ari Terduga Pelaku Pembunuhan Sadis di Mata Warga

Baca Juga : Korban Mutilasi Tinggalkan 2 Anak Balita, Suami Tak Kuasa Menahan Air Mata

Pelaku yang kehabisan uang lantas minta tolong kepada korban untuk diantarkan pulang dengan menggunakan sepeda motornya. Permintaan tersebut dipenuhi korban asalkan pelaku kembali memberikan uang sebesar Rp500 ribu.

Alih-alih minta antar pulang ke rumah, pelaku malah membawa korban ke rumah kosong yang merupakan lokasi kejadian.

“Di situ korban diminta masuk ke dalam rumah kosong itu untuk mengambil uang,” tutur Kapolresta didampingi Kasat

Saat dalam kamar , pelaku yang sudah kesal kemudian menggorok leher korban dari belakang dengan menggunakan sebilah gunting yang dimodifikasi seperti belati.

“Saat itu korban sempat teriak “tolong, sakit dan sayang”. Suara itu lah yang didengar oleh saksi di sekitar rumah kosong,” terangnya.

Ditambakan Kapolresta, proses memenggal kepala korban tak memakan waktu lama. “Menurut pelaku hanya sekitar 3 menit saja,” ujarnya.

Setelah korban tewas dengan kepala terpenggal, pelaku lantas melucuti pakaian korban untuk membersihkan darah yang berceceran guna menghilangkan jejak.

Baca Juga : Identitas Korban Mutilasi Terungkap, Polisi Sudah Amankan Pelaku

Sementara itu ditemui terpisah Kapolsek Banjarmasin Barat, AKP Faizal R menyebutkan, usai mengeksekusi korban, pelaku sempat kebingungan dan menggotong badan serta kepala korban ke dalam WC rumah kosong tersebut.

“Makanya di dalam WC juga banyak kita temui ceceran darah. Kemudian muncul idenya untuk membakar tubuh korban guna menghilangkan jejak,” ujar Kapolsek.

Pelaku lantas ke luar untuk membeli bensin, namun tidak menemukan pedagang bensin. “Jadi tidak ketemu bensin, yang ada hanya orang yang jualan solar di dekat Pasar Kalindo,” ujar Kapolsek lagi.

Sekembalinya ke rumah kosong tersebut, pelaku kemudian menggotong tubuh korban dengan menggunakan gorden untuk dibawa ke luar rumah. Solar yang dibelinya tadi kemudian disiramkan pelaku ke tubuh korban.

Pelaku sempat mencari kepala korban yang di lemparnya untuk turut di bakar, namun tidak ketemu.

“Jadi badannya dulu di bawa ke luar baru kepalanya. Tapi kepalanya sempat di lempar, makanya ditemukan terpisah. Sesudah mencoba membakar tubuh korban, pelaku kemudian melarikan diri. Namun karena solar titik bakarnya rendah api lambat membesar hingga diketahui oleh warga dan menemukan tubuh korban,” pungkasnya.

Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan Pasal 338 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara. (david)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan