Korban Musibah Kebakaran Alalak Selatan Masih Trauma

Anggota DPRD Kalsel meninjau lokasi kebakaran Alalak Selatan. (foto : rizqon/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Kebakaran yang terjadi pada Selasa (10/9/2019) dini hari menghanguskan 64 rumah warga di RT 4 dan RT 5, mengangkibatkan 222 jiwa dari 75 kepala keluarga merasakan dampaknya. Duka mendalam tergambar dari puing-puing bangunan yang terbakar telah rata dengan tanah.

Saat rombongan anggota DPRD Kalsel berkunjung ke lokasi, sejumlah warga terlihat tengah memungut dan mencari barang-barang masih yang bisa difungsikan. Namun itu hanya dalam bentuk besi-besian dan tembaga saja, meski demikian dikumpulkan dan langsung dijual pada pembeli besi bekas.

Baca Juga : Paman Birin Bernyanyi Hibur Warga Korban Kebakaran

Di lokasi musibah, hanya sedikit tenda yang bisa didirikan. Uang hasil penjualan besi bekas didapat dari puing-puing, sebagian digunakan warga untuk membeli terpal.

Warga pun mengaku masih trauma, atas musibah kebakaran yang terjadi. Pasalnya di Kawasan Alalak Selatan. Sebab sudah dua kali dilanda kebakaran Dahsyat. Pertama terjadi 21 Agustus menghanguskan 21 rumah dan yang kedua, 10 September meludeskan 64 tempat tinggal.

“Belum habis trauma kami dengan kebakaran di sebelah, di sini terjadi lagi,” ucap Jani salah satu warga terdampak.

Wakil Rakyat Kalsel Patungan Berikan Sumbangan

Sementara itu, duka tersebut setidaknya bisa sedikit terobati dengan kehadiran sejumlah wakil rakyat. Apalagi, yang datang adalah legislator dari daerah pemilihan setempat.

Baca Juga : Baru Sehari Pulang Haji, Rumah Asrani Ikut Terbakar

Diantaranya HM Rosehan NB dari PDI Perjuangan, H Lutfi Saifuddin dari Partai Gerindra, Hj Karmila dan Hj Rachmah Norlias dari PAN, Gina Mariati dari Partai Nasdem, dan Habib Ahmad Bahasyim yang juga dari PAN, mereka menyerahkan santunan kepada korban tanpa perantara.

Menurut HM Rosehan NB, kunjungan tersebut tidak terencana sebelumnya. Usai rapat di DPRD Kalsel, inisiatif datang begitu saja. Mumpung wakil rakyat di Rumah Banjar terkumpul.

“Jangan lihat nilai bantuan yang kami berikan. Jumlahnya kecil,” ucap Rosehan.

Meksi Rosehan enggan menyebutkan nominal santunan yang diserahkan. Bantuan itu diketahui merupakan hasil patungan para wakil rakyat yang baru saja dilantik mengemban amanah. Kendati demikian, melihat dampak kebakaran yang cukup parah, mereka berencana akan kembali lagi dengan membawa bantuan lebih besar.

Seperti diungkapkan H Lutfi Saifuddin, ia miris dengan keadaan warga yang masih duduk di bangku sekolah. Tidak bisa masuk sekolah, karena seragam sekolah tidak tersisa.

“Kita bisa lihat, ada yang tersisa hanya pakaian di badan,” ucapnya.

Pantauan dari atas lokasi puing kebakaran. (foto : Dinsos Kalsel)

Begitu pula dengan Hj Rachmah Norlias. Sebagai perempuan, dia menilai perlu ada relawan yang bisa memberi bantuan terapi bagi para korban.

“Tentu mereka trauma,” timpal dia. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan