Koordinator Relawan Jaga Banua Ungkap Intrik Denny Indrayana Agar Partisipasi Pemilih di PSU Menurun

Koordinator Relawan Jaga Banua Ungkap Intrik Denny Indrayana Agar Partisipasi Pemilih di PSU Menurun
Koordinator Relawan Jaga Banua Ungkap Intrik Denny Indrayana Agar Partisipasi Pemilih di PSU Menurun

BANJARMASIN, klikkkalsel.com – Tudingan calon gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Denny Indrayana terkait 74 peren pemilih Banjarmasin memilih karena uang disikapi Relawan Jaga Banua. Mereka menduga ada misi politik tersirat dari statement tersebut.

Syahbuddin, Koordinator Relawan Jaga Banua mengatakan, pernyataan itu terindikasi merupakan strategi Denny Indrayana dan Tim H2D untuk menekan jumlah masyarakat yang datang ke TPS saat PSU Pilkada Kalsel 9 Juni mendatang.

“Patut diduga Denny Indrayana dengan sengaja melakukan kebohongan publik dengan menyebut 74 persen warga Banjar memiih karena uang justru untuk menekan tingkat partisipasi masyarakat datang ke TPS saat PSU nanti,” kata Syahbuddin, Koordinator Relawan Jaga Banua, di Banjarmasin, Sabtu (8/5/2021).

Menurut Syahbuddin, pasca keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menggelar PSU di 7 kecamatan. Denny, sebutnya, justru unggul 22 ribu suara dibanding Paman Birin. Oleh sebab itulah, Denny dan timnya justru sangat berharap agar partisipasi warga untuk datang ke TPS di wilayah PSU menurun.

Dia mengungkapkan bahwa Denny berharap di wilayah PSU yang sebenarnya merupakan basis pendukung Paman Birin jumlah suara yang masuk kecil sehingga Denny bisa menang dengan modal 22 ribu suara.

“Wajar jika Denny kembali bermain diranah politik retorika. Kali ini dia mencoba mengusik harga diri orang Banua dengan melempar isu 74 persen warga mencoblos karena uang,” katannya.

Baca Juga : Haji Yuni Ajak Masyarakat ke TPS dan Tepis Fitnah Politik Uang, Yogi Tantang Denny Indrayana Debat Terbuka Soal Korupsi

Dia menambahkan, ada 2 skenario yang diharapkan jika masyarakat terpancing. Skenario pertama, masyarakat yang awalnya berniat memberikan hak suara, gara-gara terpengaruh tudingan Denny menjadi enggan ke TPS karena khawatir bakal dianggap telah menerima uang.

“Kalau turun ke TPS entar kena prasangka bahwa benar menerima sogok,” ujarnya.

Skenario kedua, banyak masyarakat yang menjadi gerah dengan tensi politik yang meningkat karena Denny terus berkoar. Mereka yang gerah ini pada akhirnya merasa muak dan memutuskan tak datang ke TPS.

“Ada indikasi ini trik politik kotor Denny yang sadar bahwa hanya dengan cara ini bisa memenangkan PSU. Maklum saja dia kan tidak punya satu prestasi pun yang bisa dijual kepada rakyat Banua,” imbuh dia.

Pada akhirnya, Syahbuddin meminta masyarakat di wilayah-wilayah PSU untuk melawan skenario Denny justru dengan cara berbondong-bondong datang ke TPS.

“Masyarakat Banua jangan pernah termakan hasutan Denny. Mari kita seberataan justru datang ke TPS untuk menyalurkan suara. Kita buktikan bahwa masyarakat Banua mencintai Kalsel dengan memilih pemimpin terbaik putra asli Banua,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dari putusan MK lalu, terdapat 7 kecamatan yang harus menggelar PSU. Tujuh kecamatan itu adalah Kecamatan Banjarmasin Selatan (Kota Banjarmasin), Kecamatan Sambung Makmur, Kecamatan Aluh-Aluh, Kecamatan Martapura, Kecamatan Mataraman, dan Kecamatan Astambul (Kabupaten Banjar) dan Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin.

Total TPS dari 7 kecamatan tersebut adalah sebanyak 827 TPS. Kabupaten Banjar zona tergemuk dengan jumlah 502 TPS, selanjutnya Kota Banjarmasin 301 TPS dan Kabupaten Tapin 24 TPS.(rizqon)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan