Ketua Rombongan Jemaah Tabligh Tabalong : Jangan Fitnah kami Pembawa Virus Corona

Sebagian Jemaah Tabligh Tabalong menunjukkan surat keterangan sehatnya usai melakukan pemeriksaan kesehatan. (foto : istimewa)
TANJUNG, klikkalsel.com– Jemaah Tabligh asal Kabupaten Tabalong yang beberapa waktu lalu mengikuti Ijtima Zona Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengaku kecewa terhadap banyaknya kabar yang menuding mereka sebagai pembawa wabah virus Corona (Covid-19).
Hal itu disampaikan Ketua Rombongan Jemaah Tabligh Tabalong, Sofyan Sauri kepada klikkalsel.com melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, Sabtu (4/4/2020).
“Saya sebagai orang yang berangkat ke Gowa serta mewakili 50 sahabat kami sangat merasa kecewa atas pemberitaan yang beredar bahwa kami pembawa virus,” ujarnya.
Menurut Sofyan, di Tabalong bukan hanya mereka yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Namun, apapun kabar di luar sana, sebagai orang yang beriman pihaknya akan selalu memaafkan orang-orang yang telah melakukan perbuatan fitnah.
“Dari ODP yang ada di Tabalong masih banyak lagi selain kami yg hanya berjumlah 50 dan Alhamdulillah, hari ini sebagian sudah habis masa isolasi mandiri,” jelasnya.
Sofyan mengimbau, agar masyarakat dapat lebih bijak terhadap pemberitaan yang beredar dan meminta untuk tidak terlalu panik dalam menghadapi wabah virus Corona ini.
Selain itu juga meminta, agar pihak-pihak terkait dapat lebih mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang istilah-istilah dalam Covid-19 seperti, ODP, PDP dan Suspect.
“Sehingga jangan sampai kejadian seperti yang kami alami. Sebagai ODP namun dianggap suspect,” tandasnya.
Sofyan juga menceritakan riwayat perjalanan Jemaah Tabligh Tabalong saat mengikuti Ijtima Zona Asia di Gowa, Sulsel.
Sebagian jemaah asal Tabalong ada yang berangkat menggunakan pesawat pada tanggal 18 dan 19 Maret 2020 melalui Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Dan ada sebagian naik kapal laut lewat Batulicin dan Balikpapan berangkat tanggal 16 maret,” katanya.
Rombongan yang berangkat ada sekitar 50 orang, rata-rata berusia 30 hingga 50 tahun. “Namun ada tiga orang yang berusia 60an,” ujarnya.
Rombongan yang berangkat pada tanggal 18 Maret 2020 hanya sempat berada selama 15 jam di area kegiatan Ijtima. Sedangkan, rombongan yang menggunakan kapal laut tidak sempat mengikuti kegiatan Ijtima dikarenakan ada kerusakan kapal yang mereka tumpangi dan ketika sampai dilokasi, rombongan disambut oleh Pemprov Sulses selanjutnya di arahkan ke Asrama Haji Gowa.
“Setelah satu hari baru dipulangkan kembali ke batu licin,” kata Sofyan.
Tanggal 20 Maret 2020, rombongan yang sebelumnya berangkat menggunakan pesawat juga memutuskan untuk pulang melalui jalur Balikpapan. “Dan sampai di Tabalong Sabtu 21 Maret 2020,” katanya.
Setiba di Tabalong kondisi seluruh jemaah dalam keadaan sehat. Namun, tetap harus lapor ke Puskesmas terdekat. “Kami juga Alhamdulillah melakukan karantina di rumah,” ujarnya. (arif)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan