HST  

Kepala Sekolah Terharu Lihat Tiga Muridnya Berangkat Sekolah Naik Baskom

Bani, Ramli, dan Wiska merupakan tiga siswa SDN 3 Sungai Buluh HST yang viral berangkat sekolah menggunakan baskom. (foto : dayat/klikkalsel.com)

BARABAI, klikkalsel.com – Tiga siswa SDN 3 Sungai Buluh yang berlokasi di Dusun Awang Landas, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mendadak viral di berbagai media sosial.

Pasalnya, dari video beredar nampak tiga siswa tersebut berjuang dengan mengayuh baskom melewati sungai dan daerah perairan setempat untuk sampai ke sekolahnya.

Saat ditemui media ini, pada Selasa (29/3/2022) di SDN 3 Sungai Buluh, ketiga siswa tersebut bernama Bani, Ramli, dan Wiska yang merupakan siswa kelas 5 di sekolah itu.

Menurut Bani, tidak takut naik baskom karena bisa berenang. Serta, ia juga merasa seru, karena ada temannya yang lain juga turut menemani menggunakan baskom ke sekolah.

“Sampai ke sekolah sekitar 3 menit dari rumah menggunakan baskom ini, walaupun kadang terasa capek juga mengayuh,” ungkapnya.

Lawiyah yang merupakan orangtua Bani, mengungkapkan, anaknya itu sudah sejak kelas 2 SD mulai menggunakan baskom untuk ke sekolah dengan diajarkan temannya.

Ia mengatakan, sang anak memang tidak menggunakan baskom setiap kali berangkat sekolah. Melainkan, ketika dirinya menggunakan perahu tidak datang dari mencari ikan, maka dengan terpaksa Bani menggunakan baskom, agar tidak terlambat masuk sekolah.

Baca Juga : 96 SD di HST Kekurangan Siswa dan Terancam Ditutup

Baca Juga : Disporapar HST bersama Warga Kindingan Angkat Potensi Wisata Air Terjun Siwalangan

“Kadang Bani ke sekolah pakai perahu, kadang pula pakai baskom. Itu tergantung jika saya pulang cepat mencari ikan. Jika tidak datang, terpaksa menggunakan baskom, agar tidak terlambat,” katanya.

Lawiyah mengaku, merasa khawatir ketika anaknya menggunakan baskom menuju sekolah. Terlebih lagi, kadang terjadi angin yang lumayan kencang di sekitar wilayah itu.

“Khawatir bisa terbalik. Walaupun selama ini aman-aman saja dan Bani juga bisa berenang,” timpalnya.

Sementara itu, Kepala SDN 3 Sungai Buluh, Mursalin mengatakan, anak-anak tersebut dari warga setempat dan menjadi muridnya.

Lebih lanjut, ia merasa merasa terharu dengan perjuangan anak-anak yang tetap semangat untuk menuntut ilmu.

“Mudah-mudahan kelak anak-anak ini bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi serta sukses kedepannya,” harapnya.

Diketahui, wilayah SDN 3 Sungai Buluh yang berada di Dusun Awang Landas itu merupakan daerah rawa yang memang rutin digenangi air. Menurut pengakuan mayoritas warga, di dusun itu biasanya pada bulan lima (Mei) ke atas baru genangan air itu surut, karena memasuki musim kemarau.

Untuk itu, halaman sekolah cuma akan nampak ketika musim kemarau tiba. Karena berada di tengah rawa dan dengan kondisi geografis demikian, perahu ces atau transportasi apung pun menjadi akses utama masyarakat dan anak-anak untuk melangsungkan segala aktivitasnya. (dayat)

Editor : Akhmad