Kelelahan, Tiga Petugas TPS Pemilu 2024 di HST Dibawa ke Rumah Sakit

Ilustrasi Petugas TPS saat bertugas di hari pemungutan suara Pemilu 2024, Rabu (14/2/24).

BARABAI, klikkalsel.com – Akibat kelelahan, tiga petugas di tempat pemungutan suara (TPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kabupaten Hulu Sunyai Tengah (HST) dilarikan ke RSUD H Damanhuri Barabai.

Diketahui, tiga petugas tersebut, dua diantaranya laki-laki dan satu orang perempuan.

Direktur RSUD H Damanhuri Barabai, dr. Nanda Sujud Andi Yudha Utama saat dikonfirmasi, Kamis (15/2/24) membenarkan hal tersebut.

“Iya betul, ada tiga orang, yakni dua orang laki-laki dan satu perempuan yang dilarikan ke rumah sakit dari kemarin malam sampai pagi ini,” jelasnya.

Ia mengatakan untuk yang perempuan baru masuk pagi ini. Sedangkan dua orang laki-laki masuk kemarin malam, satu petugas TPS dan satu lagi security.

“Setelah hasil pemeriksaan, ketiganya dibawa ke rumah sakit karena faktor kecapean saja. Jadi, dirawat inapkan buat istirahat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, saat dikonfirmasi terkait persiapan tempat atau perawat untuk menangani kejiwaan caleg yang gagal, dr Nanda mengatakan di RSHD Barabai memang sudah ada melakukan pelayanan rawat inap jiwa.

“Kami memang sudah ada melakukan pelayanan rawat inap jiwa, dengan 2 dokter spesialis jiwa, 11 tempat tidur dan 2 ruangan buat fase akut/mengamuk,” jelasnya.

Baca Juga : Sejumlah KPPS Kelelahan Hingga Harus Dilarikan ke IGD

Baca Juga : Tak Hanya Awak Media, Saksi Partai Juga Mengaku Dapat Penolakan di Sejumlah TPS HST

Nanda mengatakan dua dokter spesialis jiwa tersebut memiliki lima orang perawat yang sudah sertifikasi perawat jiwa.

Ia juga mengungkapkan dari hasil diskusi dengan dokter spesialis jiwa yakni dr Danu Saputra Sp.Kj, untuk obat-obat jiwa jenis Anti-depresan dan obat-obataan golongan tranquilizer buat para caleg yang gagal juga lengkap tersedia di rumah sakit.

Selain itu, kedua dokter spesialis jiwa ini juga membuka layanan konsultasi jika ada caleg atau tim sukses yang mengalami permasalahan kejiwaan akibat hasil yang tidak sesuai harapan.

“Kami di RSHD juga membuka layanan konsultasi psikolog dengan dua orang psikolog di RSHD,” ungkapnya.

Namun, kata Nanda, hingga saat ini belum ada caleg yang gagal mengalami gangguan jiwa berat dan harus dirawat.

“Pengalaman saya sebagai orang Barabai asli dan sejak 2007 menjadi seorang dokter, belum ada caleg yang gagal mengalami gangguan jiwa berat,” tuturnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) HST, dr Desfi saat dikonfirmasi terkait petugas TPS yang dirawat karena kelelahan, mengakui bahwa dari Dinkes HST telah menindaklanjuti hal tersebut.

“Kami menindaklanjuti berdasarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan RI tentang sistem pencatatan dan pelaporan angka kesakitan dan kematian petugas penyelenggara pemilu dan Pilkada 2024,” jelasnya.

Ia mengimbau seluruh puskesmas untuk melakukan koordinasi yang baik terkait pencatatan angka kesakitan atau kematian di TPS wilayah kerja masing-masing.

“Juga agar mengaktifkan piket jaga Tim Kesehatan di seluruh puskesmas,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa tim kesehatan standby di wilayah kerja masing-masing dan turut aktif memantau ke TPS-TPS di Wilayah kerjanya.(ziha)