BANJARBARU, klikkalsel.com – Cuaca panas saat ini menyelimuti wilayah Kalimantan Selatan, rata-rata suhu udara mencapai 34 derajat celsius di waktu siang. Meksi demikian, kondisi itu tak menyurutkan semangat petani untuk bercocok tanam benih padi walaupun sempat mengalami pergeseran masa tanam.
Cuaca panas yang saat ini berlangsung karena memasuki musim kemarau. Terlebih lagi juga diakibatkan dampak puncak El Nino.
”Wilayah Kalimantan Selatan sudah memasuki musim kemarau kondisi cuaca panas ini diperkirakan berlangsung selama musim kemarau hingga bulan September nanti, tidak menutup kemungkinan hingga bulan Oktober-November saat musim peralihan ke hujan,” tutur Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor, Adhitya Prakoso, Kamis (10/8/2023).
Momok cuaca panas ekstrim dikhawatirkan berdampak pada ketersediaan pangan. Kendati demikian, petani di Kalimantan Selatan terus berikhtiar menanam benih padi dan mengoptimalkan ketersediaan air.
Baca Juga : Paman Birin Salurkan 6.920 Paket Sembako Sepanjang Perjalanan 1.200 Kilometer Turdes Kemerdekaan
Baca Juga : Hari Ketiga Turdes, Paman Birin Sambangi Balangan
Seperti kegiatan bercocok tanam yang dilakukan para petani daerah rawa di Desa Hamayung Utara, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Bibit benih yang ditanam di antara Sertani dan Siam.
“Sebenarnya ini sudah masuk masa pemeliharaan, tapi karena cuaca jadi bergeser jadi masa tanam,” ucap penyuluh pertanian setempat, Farida Ulfah yang rutin setiap hari mendampingi para petani bercocok tanam.
Usai masa tanam, kata dia, petani melakukan pemeliharaan padi beberapa bulan ke depan tergantung benih padi yang ditanam. Misalnya benih padi Sertani bisa dipanen pada empat bulan ke depan, dan enam bulan pasca tanam untuk benih padi Siam.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel, Syamsir Rahman mengapresiasi semangat petani banua garda terdepan ketahanan pangan. Sebagaimana Kalsel saat ini ditunjuk pemerintah pusat salah satu dari provinsi penyangga pangan nasional menghadapi ancaman El Nino.
“Kalsel siap sebagai penyangga pangan menghadapi El Nino. Sebagaimana semboyan Bapak Gubernur Paman Birin, kita terus tanam, panen, tanam panen terus,” ucapnya.
Kepercayaan pemerintah pusat menunjukkan Kalsel sebagai penyangga pangan nasional, kata dia selaras dengan produksi padi Kalsel sampai 1 Agustus 2023 telah mencapai 830 ribu ton.
“Target produksi padi Kalsel tahun 2023, 1 juta ton dan optimis tercapai karena dalam waktu dekat akan ada panen lagi di wilayah Batola, Banjar dan hulu sungai,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi