Ini Kronologi & Pesan Terakhir Pria Gantung Diri di HSS

KANDANGAN, Klikkalsel.com – Warga Hulu Sungai Selatan (HSS) kembali digegerkan dengan kasus bunuh diri. Kejadian ini terjadi di Jalan Keramat, Desa Hamalau, Kecamatan Sungai Raya, Jumat, (19/11/21) sekitar pukul 10.40 Wita.

Pelaku diketahui seorang pria berinisial ANH (18) ditemukan meninggal dunia di rumahnya.

Kapolres HSS AKBP Sugeng Priyanto menjelaskan kronologi berdasar dari pengakuan saksi atas nama Rizkiannor Rifani berawal dari saksi yang menghubungi pelaku.

Kemudian, Rizkiannor meminta korban untuk mencarikan kartu handphone miliknya untuk dibawa ke GOS Kandangan.

Baca juga: Curah Hujan Cukup Tinggi, Kalak BPBD: HSS Berstatus Rawan Bencana Sedang

Berselang beberapa waktu, sekitar pukul 09.00 Wita Rizkiannor kembali menelpon pelaku untuk meminta tolong kepada pelaku membawakan selang.

Namun pelaku tidak menerima telpon, dan Rizkiannor mendatangi ayahnya yang berada di POM Bensin di Desa Hamalau untuk meminjam selang.

Setelah itu, Rizkiannor menuju rumah pelaku yang ada di Desa Hamalau, ketika memasuki rumah, ia melihat pelaku sudah dalam keadaan tergantung.

“Sesaat melihat ANH tergatung, Rizkiannor meminta tolong warga sekitar untuk mengevakuasi korban,” terang AKBP Sugeng.

Adapun penyebab tindakan bunuh diri ini berdasar keterangan Kepala Seksi (Kasi) Humas Ipda Purwadi, korban bunuh diri karena tidak mendapat dukungan dan perhatian keluarga.

Fakta ini terungkap setelah pesan singkat ANH yang berisikan tulisan “Berelaan ku lapah sudah keluarga kadada yang pernah mendukung aku kadada nang paham pahamnya kadada yang mangartinya lawan aku,” ucapnya.

Yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya “Minta Rela. Aku sudah lelah. Keluarga tidak ada yang pernah mendukung Aku. Tidak ada yang bisa memahami. Tidak ada yang bisa mengerti Aku”.

Pesan ini diiringi dengan foto tali yang sudah terikat kepada tiang. Selain itu juga ditemukan barang bukti potongan tali dan sebuah kursi plastik warna merah di rumah TKP.

Selain itu, dirinya juga menyatakan pihak keluarga korban menerangkan bahwa korban tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan penyakit. (Mahdi)

Editor: Abadi