HST  

Ingatkan Para Pejabat Masa Depan Pegunungan Meratus, Pelaku Wisata Bacakan Puisi “Meratus Yang Tersisa”

Datu Manggasang suarakan puisi 'Meratus Yang Tersisa' mengingatkan Pemerintah mengenai masa depan Pegunungan Meratus. (Foto : Dayat/klikkalsel.com)

BARABAI, klikkalsel.com – Deklarasi Wisata Daulat Pangan yang diinisiasi oleh Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalimantan Selatan dan dilaksanakan oleh Bupati HST di Puncak Titian Musang (Putimus) di Kampung Papagaran, Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menjadi sebuah angin segar bagi para pelaku wisata.

Dalam kegiatan deklarasi tersebut, turut juga dihadiahkan kepada para pejabat sebuah puisi yang berjudul “Meratus Yang Tersisa”.

Muhammad Rifani atau kerap dikenal Datu Manggasang Selasa (2/11/2021) membeberkan, Puisi tersebut berisikan sebuah peringatan, renungan, serta harapan untuk para pejabat maupun kita semua mengenai masa depan Pegunungan Meratus.

Dalam bait ‘Meratusku indah dan megah, Biarkan cantiknya dikagumi dunia’ memiliki makna keindahan Pegunungan Meratus yang seharusnya untuk dinikmati semua orang.

Kemudian, dalam bait ‘Jangan coba kau jamah, atau bahkan kau perkosa’ memiliki makna yang dalam agar jangan coba-coba merusak dan menghancurkan Pegunungan Meratus.

Baca Juga : Respon Hiburan yang Meresahkan Masyarakat, MUI HST Sampaikan Empat Rekomendasi

Baca Juga : Pertanyakan Proses Laporan Terkait Dugaan Penambangan Ilegal, AMUK HST Ancam Kerahkan Massa

Selanjutnya, pada bait ‘Ketika kerudungnya sedikit tersingkap, Air matanya memporak porandakan banua tercinta’ yang bermakna ketika Pegunungan Meratus dirusak, Banjir besar datang menghancurkan banua kita.

“Seperti halnya pada awal Januari silam, Banua kita berduka dengan diterjang banjir bandang yang merusak segala yang dilewatinya. Semoga tidak terulang kembali,” tuturnya.

Setelah itu, dalam bait ‘Wahai penguasa Bumi Murakata, Masa depan Meratusku ada pada bapak. Bantu kami memolesnya, Menjadikan usaha, Atau bahkan penghasil devisa.’ Berisi sebuah harapan besar kepada Pemerintah agar lebih memberhatikan Pegunungan Meratus dan mendorong segala potensi wisata yang berpeluang besar mensejahterakan rakyat maupun pemerintah.

“Melalui puisi ini, mari kita renungkan bersama kemanakan selanjutnya nasip Pegunungan Meratus. Semoga Pemerintah bisa memberikan perhatian lebih terhadap kelestariannya dan memaksimalkan segala potensinya untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk perkembangan di bidang pariwisata.” tutupnya. (dayat)

Editor : Akhmad

Puisi lengkapnya dapat di unduh pada link berikut : https://drive.google.com/folderview?id=1BzJBF–ttbDdOwWZFWx5M_pC7gMaEAz3