HST, Sosial  

Hidup Dalam Keterbatasan di Lokasi Relokasi, Warga Desa Alat HST Dambakan Air Bersih, Akses Jalan, Hingga Mushola

BARABAI, klikkalsel.com – Satu persatu warga Desa Alat, Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), pindah ke lokasi relokasi secara mandiri demi mendapat ketenangan dari trauma Bencana Banjir Bandang pada Januari silam.

Dengan segala keterbatasan, mereka hidup dan bertahan di lokasi relokasi sekitar 1 kilometer dari bantaran sungai rumah mereka sebelumnya. Karena masih baru, warga pun mendambakan hadirnya air bersih, akses jalan, hingga Mushola sebagai sarana ibadah mereka di lokasi tersebut.

Saat ditemui klikkalsel.com di lokasi relokasi, BPD Desa Alat RT.04, Yuliati, Rabu (4/8/2021) menjelaskan, masyarakat yang semula tinggal di bawah daerah bantaran sungai pindah ke atas lokasi relokasi tersebut karena lebih tinggi dan dirasa lebih aman.

“Sekitar 20 rumah sudah masyarakat pindah secara mandiri dan sebagian ada bantuan yayasan-yayasan,” ucapnya.

Meskipun dirasa lebih aman, namun ada permasalahan baru yang muncul yaitu sulitnya air bersih untuk masyarakat disana.

“Masyarakat perlu sarana air, karena kalau mengambil air di sungai lumayan keruh airnya. Kalau terpaksa, tetap kami masak. Sebagian ada yang beli galon ke seberang,” ungkapnya.

Kemudian, ketika terjadi hujan jalanan pun turut becek dan berlumpur. Sehingga terkadang kalau melintas menggunakan motor sering terjadi amblas.

“Akses jalan sangat sulit, ketika terjadi hujan sering terjadi amblas. Bagusnya kalau ada yang mau membantu pengerasan masyarakat sangat terbantu sekali,” tambahnya.

Baca Juga : RPK Bersama Vertical Rescue Indonesia Akan Bangun Jembatan Gantung Desa Alat HST

Selain itu, masyarakat juga sangat mendambakan adanya tempat ibadah. Karena, lokasi ibadah lumayan jauh sekitar 1 km turun dari lokasi relokasi ke Mushola di bantaran sungai tersebut. Kalau ke mesjid harus turun dan menyeberang jembatan di Desa Alat RT 05.

Demi tempat ibadah, bahkan masyarakat sudah menyiapkan lokasi tanah yang siap dipakai untuk pembangunan tersebut.

Terkati bantuan, masyarakat mengaku masih belum mendapatkan informasi terbaru. Namun, masyarakat masih berharap dengan bantuan tersebut agar bisa secepatnya dicairkan.

Sementara itu, Muhammad Nawawi Warga RT 04 warga Relokasi RT 04 terkait lahan pembangunan mushola, ia menyampaikan lahan ibunya ikhlas dibangunkan buat tempat ibadah.

“Dengan segala keterbatasan, kami tidak dapat membangun Muhsola tersebut. Namun, ada lahan punya orang tua yang siap untuk dibebaskan,” ucapnya.

“Dari siapapun bebas menawarkan diri untuk membangunkan,” tambahnya.

Kemudian, Kastaniah ibu dari Nawawi menyampaikan tanah tersebut dahulu tidak ada rencana. Sekarang pasca banjir aja ada rencana buat anak yang sudah besar hendak dibangunkan tempat ibadah.(dayat)

Editor : Amran