Harga Kedelai Melambung, Rumah Produksi Tahu Ketar-ketir Bertahan Hidup

Aktivitas produksi tahu, salah satu pelaku usaha di Banjarmasin yang terdampak kenaikan harga kedelai.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Harga kedelai sudah melambung hingga menyentuh Rp 12.000 ribu dari semula Rp 9500 per kilogram dalam beberapa bulan terakhir. Harga bahan dasar itu saat ini justru membuat produsen tahu menjerit dan bertahan hidup di tengah kondisi sulit di masa pandemi Covid-19.

Kekhawatiran itu salah satunya dialami rumah produksi tahu di Gang Surya, Jalan Sutoyo S, Kelurahan Teluk Dalam, Kecamatan Banjarmasin Tengah. Kenaikan harga kedelai di pasaran jelas berimbas pada produksi tahu.

Madiman sang pemilik usaha mengaku penghasilan sehari-hari hanya mampu untuk upah kepada empat karyawan dan bertahan hidup sehari-hari.

Baca Juga : Covid-19 Naik, Bisnis Hotel di Kalsel Turun Lagi

Baca Juga : Perpindahan Ibukota Provinsi Kalsel dari Banjarmasin ke Banjarbaru, Siap-siap Mobilisasi Besar-besaran

Dia mengatakan, tak bisa menaikan harga meski harga bahan dasar kini melambung. Satu papan tahu putih seberat 3 kilogram di rumah produksi ini masih dijual seharga Rp57 ribu.

“Harga disini tidak bisa lagi kami naikan, sudah harga standar penjualan kami,” ucapnya, Selasa (22/2/2022).

Hal tersebut jelas berimbas pada tahu yang diproduksi. Dia mengungkapkan penurunan produksi dari 150 kilogram perhari menjadi 120 kilogram.

“Produksi jua berkurang sekarang dari 150 kilo menjadi 120 kilo. Itu pun hanya untuk langganan,” tandasnya.(rizqon)

Editor : Amran