Hari Pertama Masuk Sekolah, Para Siswa Senang PTM Secara Penuh Dilaksanakan

Ratusan siswa di SMPN 1 Banjarmasin mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang di bimbing oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Banjarmasin Gusti Khairur Rahman

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Hari Pertama masuk sekolah, ratusan siswa SMPN 1 Banjarmasin langsung mengikuti Upacara Bendera dan terlihat senang pertemuan tatap muka (PTM) dapat dilaksanakan.

Kegembiraan dalam mengikuti upacara bendera tersebut nampak jelas di wajah para siswa. Bagaimana tidak, setelah dua tahun diterpa Pandemi Covid-19 SMPN di Banjarmasin akhirnya menggelar secara penuh.

Disampaikan Kepala Sekolah SMPN 1 Banjarmasin, Gusti Khairur Rahman, bahwa setelah dua tahun lamanya, alkhirnya pihaknya kembali menggelar upacara bendera pada hari senin.

“Baru ini upacara lagi setelah 2 tahun. Waktu pandemi kita tidak pernah mengadaka upacara bendera lagi,” ujarnya, (18/7/2022).

Meski saat ini kondisi Covid-19 masih belum benar-benar hilang, ia meminta agar para tenaga pengajar maupun siswa harus tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.

Baca Juga : Penjual Seragam Sekolah Raup Cuan Jutaan Perhari

Baca Juga : Hari Pertama Sekolah 11 Juli Mendatang, Peserta Didik Belum Vaksin Tetap Bisa Bersekolah

“Kita sangat intens menerapkan kebersihan lingkungan. Jadi baik pengajar maupun siswa tetap terus menerapkan cuci tangan dan prokes,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa dihari pertama PTM secara penuh ini siswa baru melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

“Jadi khusus untuk kelas 7 itu MPLS dari tanggal 18 sampai 20. Masuk pukul 08.00 Wita dan pulang jam 12.00 Wita. Untuk kelas 8 dan 9 akan PTM normal sampai pukul 15.30 Wita,” tuturnya.

“Karena itu sesuai arahan Dinas setelah rapat bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Jadi kita sistem fullday 5 hari kerja,” sambungnya.

Sementara itu, salah seorang siswa, Siti Salsabila Azzahra, mengaku senang saat turun kesekolah dan mengikuti pelaksanaan upacara bendera.

“Ya senang bisa kembali normal seperti sebelum Covid-19. Bisa upacara dan belajar langsung,” ungkapnya.

Ia mengaku sedih beberapa tahun belakangan hanya bisa belajar secara online atau daring.

“Jadi antar teman satu dan lainnya itu kurang berkomunikasi. Cuma bisa ketemu via zoom atau lainnya,” terangnya.

“Kalau daring itu juga agak susah, gak bisa memahami pelajaran dengan baik. Tapi kalau offline seperti ini tentu bisa jadi lebih mudah,” pungkasnya.(fachrul)

 

Editor : Amran