Guna Memberikan Hasil Terbaik di Porda, 11 Atlet Ketapel Kota Banjarmasin Rutin Lakukan Latihan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sekarang ini, sebagaian pemuda dan pemudi mungkin merasa asing dengan permainan ketapel, karena lebih memilih bermain game online dibanding permainan tradisional ini.

Supaya permainan tersebut tidak punah, ketapel kembali dihidupkan oleh sejumlah penggemarnya bersama olahraga tradisional lainnya, ketapel dilombakan di tiap daerah hingga tingkat nasional.

Seperti dilakukan para atlet ketapel Kota Banjarmasin, yang diambil dari sejumlah Kampung Bermain di Kota Banjarmasin yang saat ini giat mempersiapkan diri untuk menghadapi lomba Ketapel Porda Kalimantan Selatan pada 26 Maret 2022 mendatang.

Muslim, salah satu pengurus di Komunitas Olahraga Ketapel Kalsel, mengatakan, untuk perlombaan nanti akan dibawa 11 peserta yang mewakili kota Banjarmasin.

“Yang dipertandingkan nantinya adalah jarak 10 meter, belum tahu teknisnya, apakah nanti akan berkelompok atau bagaimana, yang jelas kita terus berlatih dulu,” katanya, Sabtu (19/2/2022).

Lebih lanjut, dijelaskan pria itu, ada banyak jenis ketapel yang telah dimodifikasi, baik buatan pabrik maupun buatan tangan.

Baca Juga : Menang Setelah Sempat Ketinggalan 2 Gol, RD : Masih Banyak PR Untuk Menatap Laga Selanjutnya

Baca Juga : Banjarbaru Gantikan Banjarmasin Sebagai Ibukota, Rifqi Nizamy: Tak Ada Penolakan Saat RUU

Namun, karena lomba ketapel yang diselenggarakan pada Porda nanti adalah ketapel tradisional, maka yang digunakan pun adalah gagang ketapel dari kayu.

“Jadi masih ada waktu sekitar kurang 1 bulan untuk membiasakan atlet, semoga bisa memberikan hasil terbaik,” harapnya.

Muslim menceritakan, ia menekuni olahraga ketapel ini sejak tahun 2019 lalu, yang mana pada Peparnas di Samarinda tidak ada perwakilan Kalimantan Selatan yang turun di cabang ketapel.

Muslim, menjelaskan tehnik bermain ketapel (airlangga)

Padahal menurutnya, orang Kalimantan Selatan sangat banyak yang memainkan permainan tersebut.

“Lalu saya membuat komunitas sambil mengenalkan permainan ini kepada anak anak sekaligus tetap menjaga kelestarian budaya,” ujarnya.

Akan tetapi, upaya perkenalan ini sempat terhenti karena pandemi Covid-19 yang saat itu sangat mengkhawatirkan, sehingga akhirnya ia kembali mengenalkan dari awal lagi.

“Alhamdulilah mulai dari awal lagi, sekali di eks KWK ini, kita yang mengenalkan ke sekolah-sekolah,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi