Gowes di Tabalong kembali Ramai, Ini Kata Ketua Komunitas Sepeda Tanjung

Komunitas Sepeda Tanjung (foto diambil sebelum pandemi Covid-19). (foto : istimewa)
TANJUNG, klikkalsel.com – Saat ini bersepeda semakin sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak hingga orang tua. Sebagian dari mereka bukan hanya sekadar ingin berolahraga namun bersepeda menjadi salah satu aktifitas yang mudah dan menyenangkan.
Tidak hanya itu, sepeda juga merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan, bahkan belakangan banyak orang yang menganggap bersepeda memiliki resiko yang kecil dari penularan virus corona. Jadi jangan heran apabila akhir-akhir ini pengguna sepeda semakin bertambah.
Di Kabupaten Tabalong, hampir setiap pagi, siang, sore dan malam hari pasti ada saja saja terlihat masyarakat yang melakukan aktifitas bersepeda, baik itu seorang diri atau secara berkelompok.
Baca Juga : DP3A HSU Bantu Keluarga Pasien Covid-19 Dari Pusat
Ketua Komunitas Sepeda Tanjung (Konstan) Kabupaten Tabalong, Husin Nafarin, menilai, ramainya masyarakat bersepeda ini disebabkan rasa bosan yang dialami masyarakat sejak adanya imbauan untuk di rumah saja karena adanya pandemi Covid-19.
“Di saat pendemi ini orang-orang merindukan suasana di luar rumah rumah. Maka dari itu dengan bersepeda mereka dapat melihat dunia luar, baik itu berkeliling kota atau ke pelosok desa,” ujar Husin.
Menurutnya juga, bersepeda adalah sebuah kewajaran, terlebih di masa pandemi seperti sekarang. Sebab, dengan olahraga bersepeda manusia dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya.
“Dan Alhamdulilah bisa meningkatkan imune tubuhnya untuk menangkal Covid-19,” ucapnya.
Ketua Komunitas Sepeda Tanjung, Husin Nafarin. (foto : istimewa)
Namun, mengapa banyak orang yang lebih memilih bersepeda ketimbang melakukan aktifitas lain yang lebih ringan seperti, berjalan kaki? Husin menjelaskan, kebanyakan dari mereka lebih memilih bersepeda karena dapat dinikmati bersama teman atau keluarga dan dapat menempuh perjalanan yang cukup jauh.
“Bersepeda sangat memungkinkan untuk dilakukan lintas usia. Seluruh anggota keluarga bisa menikmati, jalan-jalan melihat ke tempat dan suasana lain ketimbang mereka hanya di rumah saja atau hanya berjalan kaki di sekitar – sekitar situ saja,” jelasnya.(arif)
Komunitas Sepeda Tanjung Berbagi 4 Tips Gowes untuk Pemula, berikut tipsnya :
1. Belilah jenis sepeda sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
Ada banyak jenis sepeda yang dijual di toko-toko sepeda, mulai dari sepeda gunung, sepeda lipat, sepeda road bike dan masih banyak banyak jenis lainnya. Namun, saat ini yang paling digandrungi adalah jenis sepeda lipat dan sepeda gunung biasa yang dapat dipakai untuk beraktifitas sehari – hari.
“Kalau hanya untuk bersepeda santai atau fun bike tidak mesti menggunkan sepeda mahal. Gunakanlah sepeda seadanya dan jangan membeli yang mahal,” kata Husin.
2. Gunakan masker dan patuhi protokol kesehatan
Adanya pandemi Covid-19 membuat pemerintah menghimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan salah satunya, selalu menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah. Tetapi beda halnya ketika sedang melakukan aktifitas bersepeda.
Menurut Husin, ketika bersepeda masker lebih baik diturunkan ke bawah hidung dan hanya menutup bagian mulut saja.
“Karena ketika bersepeda cukup lama mengirup oksigen harus besar. Karena itu kebutuhan paru – paru,” katanya.
Namun, saat berhenti dan ingin beristirahat masker wajib digunakan kembali dengan baik dan benar.
“Dan saat kumpul harus tetap menjaga jarak biar tetap jalan social distancingnya,” terangnya.
3. Gunakan perlengkapan bersepeda dan taati peraturan pemerintah
Dalam bersepeda juga harus memperhatikan keselamatan diri. Untuk itu kenakanlah perlengkapan yang baik dan benar serta memperhatikan rambu – rambu jalan yang sudah diatur pemerintah.
“Gunakan alat keselamatan diri, baik helm sarung tangan dan sepatu,” kata Husin.
Husin menambahkan, untuk keselamatan bersepeda, di Tabalong sendiri sudah ada jalur – jalur khusus yang diperuntukkan untuk sepeda atau bike line.
“Di jalan – jalan utama ada kanal – kanal khusus peseda. Kemudian seperti di muka pendopo juga ada jalur sepeda, gunakanlah sarana itu sebagai bentuk fasilitas pemerintah yang kita gunakan untuk bersepeda,” tambahnya.
Kemudian, ketika melakukan aktifitas bersepeda secara kelompok hindari berdampingan dengan pesepeda lainnya. Lebih baik teratur dalam satu barisan dengan jarak tertentu agar tidak terjadi insiden.
“Hormati pengguna jalan lain, jangan mentang – mentang bersepeda dia menguasai jalan. Jadi tetap harus melakukan mentaati peraturan pemerintah untuk keselamatan diri,” terang Husin.
Selain itu, bagi mereka yang hobi bersepeda pada malam hari, Husin menyarankan agar melengkapi sepedanya dengan alat penerangan.
“Ini agar terlihat oleh pengguna jalan lain saat dalam kondisi jalan gelap,” katanya.
4. Lakukan warming up, warming down dan perhatikan posisi mengayuh
Seluruh aktifitas olahraga sangat dianjurkan untuk melakukan pemanasan sebelumnya dan pendinginan setelahnya. Tak terkecuali olahraga bersepeda.
Sama seperti dalam olahraga lainnya, sebelumnya bersepeda lakukanlah pelemasan atau perenggangan otot.
“Agar ketika bersepeda tidak terjadi keram atau otot kaget,” ujar Husin
Kemudian, memposisikan tubuh ketika tengah mengayuh menjadi salah satu faktor penting dalam kenyamanan bersepeda.
Husin menjelaskan, ketika sedang mengayuh sepeda usahakan posisi jok dan sumbu pijakan sepeda sejauh lengan kaki sampai ketiak.
“Jadi kita menginjak sepeda ada has di bawah itu sampai ukuran lapak harus sama dengan panjang tangan. Itu mencegah lama bersepeda agar tidak terjadi keram atau otot tegang,” jelasnya.
Selanjutnya, setelah bersepeda jangan langsung istirahat duduk. Lakukanlah gerakan – gerakan untuk kembali melonggarkan otot – otot.
“Bisa berjalan santai di sekitar situ saja dan itu fungsinya mendinginkan keringat dan otot yang sudah bekerja saat bersepeda,” tambah Husin.
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan