Kalsel  

Geopark Meratus Miliki Gunung Api Purba Bawah Laut di Riam Kanan

MARTAPURA, klikkalsel.com – Danau Riam Kanan merupakan bagian Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam yang berlokasi di Desa Aranio, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), ternyata banyak menyimpan artepak kuno, Gunung Api Bawah Laut dan sisa peradapan manusia.

Bahkan diduga danau yang memiliki luas kurang lebih 8.000 Ha dengan fungsi utama sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air ini menjadi tempat manusia purba dari zaman batu bermukim, yang usianya lebih tua dari peradapan sekarang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Geologi Dinas ESDM Kalsel sekaligus Badan Pengelola Geopark Meratus Ali Mustofa pada The Soul Of Borneo Menemukan Keajaiban di Geopark Maratus, yang diadakan Badan Pengelola Geopark Meratus bersama dengan puluhan awak media, Minggu (10/12/2023).

Pelaksanaan tersebut juga sebagai penunjang Geopark Meratus yang telah ditetapkan oleh komite Nasional Geopark Indonesia 2018 dan dipersiapkan sebagai Anggota UNESCO Global Geopark (UGGp).

Dikatakannya, di wilayah Taman Hutan Raya tersebut banyak sekali terdapat artefak kuno yang bernilai sejarah, seperti di tengah waduk Riam Kanan, kawasan Pulau Sirang banyak ditemukan peralatan terbuat dari batu yang diduga digunakan manusia zaman purba ribuan tahun silam.

“Seperti kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, proto pahat genggam, batu initi, serpih, bilah, lancipan, kerakal dipangkas, dan perkutor/batu pukul. Kita bisa melihat semua alat tersebut ada di museum Banjarbaru,” katanya

Tak hanya itu Kawasan Pulau Sirang yang berada di tengah danau/waduk memiliki batuan hasil kejadian bumi (geologi) dari Kelompok Batuan Malihan yang berumur 180-135 juta tahun yang lalu.

Pada lokasi yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter di atas permukaan laut yang dahulunya merupakan pertemuan antara Sungai Kalaan, Amangpo, dan Huai, sebelum tenggelam akibat pembuatan waduk Riam Kanan.

“Data tersebut berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan,” ucapnya.

Dan yang tak kalah menariknya diungkapkan oleh Ali, ditemukannya situs Gunung Api Purba Bawah Laut yang berada di kasawan waduk tersebut. Berupa batu besar di tepi pulau-pulau area hutan Taman Raya.

Baca Juga Tambang Galian C dan Batu Bara Membayangi Pengembangan Geopark Meratus

Baca Juga Ekspedisi Meratus 2023 Jurnalis Lingkungan Tanam 1000 Pohon

“Siapa yang bilang di Kalsel tak memiliki gunung api ini buktinya tetapi sudah mati atau tidak aktif lagi yang menjadi batu dengan usia perkiraan 160 juta tahun lalu. Bahkan saya yang mengambil samplenya di mana kandungannya pragmentnya berupa hasil larva jutaan tahun lalu. Dan ini menandakan sebuah produk vulkanik,” ungkapnya.

Tidak hanya Pulau Serang, banyak pulau pulau lainnya di area waduk yang menyimpan peradaban manusia, seperti ditemukannya makam di sebuah pulau tanpa nisan yang banyak terdapat kain kuning, sebagai pertanda seperti pada makam makam yang umum.

“Saya melihat beberapa warga yang sering berkunjung dan meletakan kain-kain kuning tersebut,” jelasnya.

Dalam kegiatan yang belangsung dua hari diikuti sebanyak puluhan awak media diajak ke 54 situs Geopark dengan pembagian dua tim, yakni tim Pertama rute Barat, Tiem Kedua Rute Timur dengan masing-masing tim sebanyak 26 situs yang dikunjungi.

Seperti Timur mengunjungi Puncak Tahura, Rumah Panggung Tebing Danau, Arkeologi Pulau Sirang, Pohon Saksi bisu Ba’ah, Pemukiman yang ditenggelamkan, Gunung Api Bawah Laut, Makam Keramat, Desa Belangian, Lembah Kahung dan lain sebagainya. (azka)

Editor : Akhmad