Gara-gara Bawang dan Cabai, Inflasi Kalsel Capai 0,11 Persen

BPS Kalsel mencatat untuk April 2018, Inflasi Kalsel mencapai 0,11 persen. (net)
BPS Kalsel mencatat untuk April 2018, Inflasi Kalsel mencapai 0,11 persen. (net)

BANJARBARU, klikkalsel – Ternyata inflasi di Kalimantan Selatan (Kalsel) dipicu kenaikan harga bahan pokok di Banjarmasin dan Tabalong.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel), inflasi 0,08 persen di Banjarmasin pada April 2018 disebabkan kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit.

Sementara kota Tanjung, Tabalong terjadi inflasi sebesar 0,61 persen yang dipicu oleh kenaikan harga daging ayam ras dan perhiasan.

Namun, kata Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami, terjadi penurunan harga bahan bakar rumah tangga dan angkutan menjadi penahan terjadinya inflasi di Banjarmasin.

Sedangkan, penurunan harga cabai rawit dan kacang panjang menjadi penahan inflasi untuk Tanjung.

“Penggabungan inflasi dan deflasi yang terjadi di 2 kota tersebut menyebabkan Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,11 persen untuk April 2018,” ujarnya, kepada wartawan, di kantornya, Rabu (2/5/2018).

Secara nasional, inflasi tertinggi April 2018 terjadi di Merauke sebesar 1,32 persen, dan terendah di Padang dan Kudus masing masing sebesar 0,01 persen.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,26 persen dan terendah di Medan, Bandar Lampung dan Tegal masing-masing sebesar 0,01 persen. (baha)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan