Disperdagin Capai PAD di Penghujung Tahun 2021

Kepala Disperdagin Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, mampu mencapai Pendapatan Asli Daerah (PAD) di penghujung tahun 2021 dengan kinerja maksimal.

Meski di penghujung tahun, PAD yang ditargetkan masih jauh namun, dengan kerja keras yang dilakukan, target tersebut sukses dicapai bahkan melebihi target.

Disampaikan Kepala Disperdagin Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar, berkat kerja keras dan doa, capaian PAD pihaknya bisa tercapai 100 persen bahkan lebih. Itu bisa dilihat dari target murni senilai Rp. 8 miliyar dan kemudian di perubahan 2021 target menjadi Rp. 8,3 miliyar. Namun untuk realisasi tercapai Rp. 8,4 miliyar.

“Kita bersyukur capaian merupakan berkat usaha dan doa yang dilakukan tim Disperdagin,” ucapnya.

Tezar menjabarkan, dari pendapatan PAD itu terdiri dari sektor pasar dan tera ulang. Sektor pasar yang paling besar yakni Rp 7,8 miliyar. Sedangkan untuk target sektor tera ulang sebanyak Rp 500 juta.

Baca Juga : Tegas! Malam Pergantian Tahun Tempat Wisata Ditutup dan Konvoi Dilarang

Baca Juga : Enam Desa di Kawasan Waduk Riam Kanan Akhirnya Menikmati Listrik 24 Jam

Kemudian, ia juga menyampaikan sempat mengalami kesulitan. Sebab, November lalu, capaian PAD Disperdagin sempat tertinggal dari target hingga Rp 1 Miliar. Namun ketertinggalan tersebut akhirnya bisa teratasi.

“Sempat tertinggal 1 miliar lebih di awal Nopember, namun 21 hari kerja akhirnya tercapai. Ini benar-benar diluar dugaan,” bebernya.

Kendati capaian itu, tahun depan target pihaknya ditingkatkan menjadi Rp 8,5 Miliar.

Upayanya masih sama yakni melakukan pendekatan secara persuasif agar mereka suka cita membayar.

Adapun selama tahun 2021 ada beberapa kios di pasar yang terpaksa disegel karena pemilik tidak membayar retribusi pasar, diantaranya Pasar Kuripan, Pasar Pandu, Pasar Malabar dan Pasar Tungging Belitung.

“Masing-masing pasar memiliki tunggakan tapi bervariasi tidak sama yang jelas di tahun 2021 tidak terlalu banyak tunggakan karena sudah banyak yang bayar,” ujarnya.

“Titik paling banyak yang tertunggak di Pasar Malabar karena memang di lantai dua itu banyak dijadikan gudang. Tapi kurang lebih 20 kita segel dan alhamdulillah yang lainnya sudah melakukan pembayaran dengan dicicil,” sambungnya.

Sebelumnya di tahun 2020, para pedagang telah mendapat keringanan untuk pembayaran retribusi pasar hingga 50 persen untuk tiga bulan lamanya.

“Tapi karena 2021 mengalami kenaikan target PAD yang mengharuskan kita mencapai sehingga kita tidak memberikan keringanan lagi. Tapi Alhamdulillah para pedagang mampu membayar dengan suka cita,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran