Diplomasi Kopi Ala Agen Perdamaian PWI

DIPLOMASI KOPI - Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun menyerahkan kopi kepada Direktur Hubungan Pers Internasional Korea Selatan, Hwang Soonsung di Seoul. (istimewa/klikkalsel)
DIPLOMASI KOPI – Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun menyerahkan kopi kepada Direktur Hubungan Pers Internasional Korea Selatan, Hwang Soonsung di Seoul. (istimewa/klikkalsel)

KALANGAN pers Indonesia memiliki kewajiban menjaga perdamaian di dunia. Mengambul semangat dan perjuangan tokoh kemerdekaan 1945 silam, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyatakan siap menjadi agen perdamaian untuk mengendorkan ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea.

Delegasi PWI berkunjung ke Korea Selatan (Korsel) dalam rangka kerjasama dengan Asosiasi Wartawan Korea (AWK). Delegasi PWI tiba di Seoul Kamis 14 Desember 2017 lalu.

Kunjungan Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun didampingi Ketua Bidang Luar Negeri PWI Teguh Santosa dan pimpinan PWI dari sejumlah provinsi itu, menyempatkan mengunjungi sejumlah kota seperti Gangneung, Jonjeu, Wanju dan Suwon. Selain itu, juga telah bertemu Duta Besar Republik Korea atau Korea Selatan dan Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara.

“PWI memberikan perhatian khusus pada ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea. Sejak lima tahun terakhir, PWI aktif berkomunikasi dengan AWK,” kata Hendry saat berbincang dengan wartawan klikkalsel.

Kunjungan tahun depan, lanjut Anggota Dewan Pers ini, untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai negara itu, kunjungan juga akan membawa pesan-pesan perdamaian.

Hendry yakin masih ada peluang perdamaian di Semenanjung Korea. Mengingat penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Nusa Tenggara Barat, diplomat kedua Korea ikut hadir bersama tak kurang dari 30 diplomat negara sahabat.

Hwang Soonsung dalam sambutannya mengatakan, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menghargai semangat dan keinginan PWI ikut menjaga perdamaian di Semenanjung Korea.

Ia menyadari peran penting pers dalam menjaga perdamaian. Karena itu Kementerian Republik Korea telah mengembangkan kerjasama dengan organisasi wartawan dari beberapa negara sahabat.

“Semoga kerjasama organisasi pers Indonesia dan Korea bisa berlangsung terus. Kami memandang ini hal yang sangat positif untuk kedua negara,” katanya.

Menariknya, dalam aksi perdamaian itu Delegasi PWI membagikan dan mempromosikan kopi-kopi unggulan di Indonesia. Sebab, mayoritas warga korea pengkonsumsi kopi.

Wartawan senior Kompas itu mengungkapkan pejabat-pejabat di negara yang ditemui PWI dalam kunjungan ini telah mendapatkan buah tangan kopi dari Indonesia.

Di antara pejabat yang menerima kopi-kopi unggulan itu adalah Wakil Gubernur Joenbuk Choi Jeongho, Walikota Jeonju Kim Seungsu, Walikota Wanju Park Sungil, dan Wakil Walikota Seoul Kim Jongwook. Tak lupa calon Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, Kim Changbeum, yang sekarang bertugas sebagai Dutabesar Hubungan Internasional Kota Seoul, juga mendapatkan kopi unggulan Indonesia.

Duta Besar RI untuk Republik Korea, Umar Hadi, memuji diplomasi kopi yang dilakukan PWI. Menurutnya inisiatif ini adalah bagian dari total diplomacy dan diyakini turut membantu upaya promosi produk Indonesia, khususnya kopi.

Warga Korea merupakan penggemar kopi, makanya kunjungan itu PWI sengaja membawa kopi-kopi unggulan dari Indonesia. Lalu diserahkan kepada pengurus AWK, pimpinan media Hankook Ilbo, serta pimpinan Harian Bisnis Aju.

Kopi terbaik itu diserahkan dalam jamuan makan malam dengan Direktur Hubungan Pers Internasional Kementerian Luar Negeri Republik Korea, Hwang Soonsung, di pusat kota Seoul, Selasa (19/12/2017). (david)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan