Diduga Keracunan, Lima Buruh Tewas di Dalam Palka

Korban yang diduga keracunan muata di dalam palka MV Sumei I di Dermaga Martapura Baru, sebelum dievakuasi. (foto :david/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel– Lima orang buruh bongkar muat tewas saat melakukan isi muatan MV Sumei I di Dermaga Martapura Baru Pelindo III, Banjarmasin, Sabtu (24/2/2018) sekitar pukul 20.30 Wita.

Korban yang diduga keracunan muata di dalam palka MV Sumei I di Dermaga Martapura Baru, sebelum dievakuasi. (foto :david/klikkalsel)

Berdasarkan informasi di tempat kejadian, kelima korban atas nama David (28), Madi (50), Syahrani (48), Jani dan Wahyu diduga tewas akibat keracunan gas dari biji kernel.

Iskandar rekan korban menuturkan, saat itu para kelima korban bersiap untuk melakukan penambahan muatan biji kernel ke MV Sumei I.

Setelah tutup palka dibuka korban Syahrani langsung turun ke geladak, namun sesampainya di bawah ia langsung pingsan. Sebenarnya kata dia, mandor telah menegur rekannya jangan langsung turun usai tutup palka dibuka. Karena sesuai prosedur, proses bongkar muat dapat dilakukan setelah beberapa jam tutup palka dibuka.

“Hal tersebut untuk menetralisir gas atau zat berbahaya yang terkurung di dalam palka. Tapi teguran tersebut tidak diindahkan oleh Syahrani,” terangnya.

Melihat rekannya pingsan, mandor yang bernama Madi juga turun ke geladak untuk menolong temannya, namun nasib sama juga dialaminya. Madi juga langsung pingsan ketika sampai di geladak.

“Menyaksikan Madi dan Syahrani ambruk, Jani juga langsung turun ke bawah yang langsung ambruk juga,” tutur Iskandar.

Mendapati tiga orang rekannya pingsan saat memasuki geladak, korban David langsung menghubungi petugas medis Pelindo yang jaga saat itu, Wahyu.

“Keduanya pun (David dan Wahyu) juga turun untuk membantu, namun sayang mereka tidak pakai alat pengaman dan akhirnya juga turut pingsan,” tambahnya.

Paling tidak sekitar 30 menit korban baru di evakuasi oleh tim evakuasi yang turun menggunakan alat bantu pernafasan yang kemudian dilarikan ke rumah sakit.

“Empat orang dibawa ke RS Soeharsono dan satu orang dibawa ke RS Suaka Insan,” ujar salah satu relawan yang turut mengevakuasi korban.

Menurut dokter jaga RS Soeharsono, dr Adit mengatakan saat tiba di rumah sakit semua korban telah dalam kondisi meninggal dunia.

“Saat tiba disini sudah meninggal, kalo dilihat dari cerita rekan korban, bisa jadi korban keracunan, tapi itu harus dilakukan visum dulu untuk memastikan, namun yang bisa saya katakan korban meninggal karena kekurangan oksigen,” ujar dokter Adit.

Sementara itu Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Polresta Banjarmasin, Kompol Susilawati mengakui, berdasarkan informasi sementara kemungkinan memang ada pelanggaran terhadap prosedur kerja hingga menyebabkan kematian.

“Kemungkinan ada prosedur yang dilanggar, kita telah periksa tiga orang saksi mengenai hal ini untuk dimintai keterangan,” ujarnya saat ditemui awak media.(david)

Editor: Amran

Tinggalkan Balasan