BANJARMASIN, klikkalsel – Kenaikan harga BBM non subsidi oleh pemerintah, memicu reaksi mahasiswa di Banjarmasin yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi) Kalsel.
Menyikapi naiknya BBM non subsidi tersebut, mereka mendorong empat buah motor sejauh 2 Km untuk menuju Sekretariat DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Jumat (6/7/2018).
Berangkat dari Gedung Sultan Suriansyah, Jalan H Hasan Basri Banjarmasin, yel-yel penolakan BBM mereka diteriakkan.
Sayangnya, begitu tiba di DPRD Kalsel, mahasiswa tak dapat berjumpa dengan anggota dewan. Massa ini, bahkan hanya disambut Kabag Persidangan Sekretariat DPRD Kalsel, M Zaini dan sejumlah polisi.
Zaini mengemukakan, kalau seluruh anggota dewan tengah menunaikan tugas ke luar daerah. “Hari ini tak satu pun anggota dewan yang ngantor,” ucapnya.
Tak percaya dengan informasi tersebut, mahasiswa meminta untuk masuk memastikan benar tidaknya wakil rakyat tak berada ditempat. Polisi hanya mengizinkan 2 orang perwakilan mahasiswa yang masuk.
Namun mahasiswa meminta semuanya masuk. “Kami kan datang dengan 10 orang, masa hanya dizinkan masuk 2 orang,” ujar koordinator aksi, Ahmad Saini.
Lantaran terus mendesak semuanya masuk, pada aksi di tengah terik matahari itu, emosi polisi pun tersulut. Akhirnya terjadi adu argumentasi antara mahasiswa dan polisi.
Untungnya ketegangan tak terus memuncak. Seluruh mahasiswa memilih balik kanan dan berjanji akan kembali menggelar aksi demo dengan jumlah massa yang lebih banyak, Senin (9/7/2018) mendatang. (elo syarif)
Editor : Farid