Dampak Covid-19, Stok Darah di PMI Kosong

dr Aulia Ramadhan Supit, menunjukan isi Blood Bank Refrigerator yang sudah selama dua pekan kosong
BANJARMASIN, klikkalsel.com– unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin, dalam masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid 19) ini mengalami kekurangan banyak stok darah.
Kurangnya stok darah tersebut dirasakan PMI Banjarmasin sejak dua pekan terakhir, hal tersebut disebabkan karena adanya imbauan untuk di rumah saja, oleh pemerintah.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit, menyampaikan puncak kekosongan stok darah tersebut dirasakan saat dua hari setelah dikeluarkannya keputusan untuk tidak keluar rumah.
Padahal menurutnya, keperluan darah untuk pasien, hampir mencapai 200 kantong darah per hari. Meskipun disampaikannya bahwa pasien Covid-19 tidak memerlukan darah, akan tetapi pasien rumah sakit yang lainnya yang dalam keadaan darurat sangat memerlukan darah.
“Kalau pasien covid tidak memerlukan darah, tapi pasien lain seperti penderita, Thallasemia, gagal ginja, dan cuci darah itu memerlukan transfusi darah terus setiap hari,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa konsumsi darah untuk RSUD Ulin saja setiap harinya memerlukan sekitar 100 hingga 200 kantong darah. “200 darah itu hanya RSUD Ulin, belum lagi rumah sakit lain,” tuturnya.
Baca juga : Prihatin Stok Darah Kosong, Jajaran Redaksi Klikkalsel Donor Darah
Kekurangan stok darah yang dirasakan saat ini menurutnya dikarenakan hampir 100 persen kegiatan donor darah dibatalkan, padahal apabila ada kegiatan donor darah diluar paling tidak 250 kantong bisa didapatkan per kegiatan.
Namun dengan kondisi saat ini para pendonor yang mulai berkurang dan keperluan darah untuk pasien semakin meningkat.
Meskipun saat ini sudah ada yang melakukan donor darah ke Kantor PMI di Jalan S Parman, namun hal tersebut masih belum bisa menutupi keperluan darah setiap harinya.
“Pendonor untuk saat ini sudah mulai ada, dan ada juga yang kita jemput untuk mendonor, tapi itu tidak bisa menutupi keperluan darah di setiap harinya. ada yang mendonor tapi langsung habis. dan di Blood Bank Rafrigerator kita sudah dua minggu ini tidak pernah lagi terisi dengan darah karena stok yang memang tidak ada,” ucapnya.
Selain itu, dr Aulia Ramadhan Supit juga menyampaikan banyaknya pendonor belum bisa dipastikan banyak pula stok darah, karena darah yang telah di donorkan harus melalui beberapa tahapan lagi, yakni tahapan skrining, dimana dalam tahapan skrining tersebut bisa dilihat darah yang bisa di gunakan dan tidak.

“Darah yang habis didonorkan itu tidak bisa langsung disuplai, itu harus melalui beberapa tahapan proses dulu, seperti skrining, dan disitu bisa dilihat apakah darahnya sehat atau mengandung penyakit, dari skrining bisa terlihat darah itu terinfeksi Hepatitis atau HIV, dan itu tidak bisa kita gunakan,” paparnya.
Dengan kondisi saat ini, ia berharap adanya uluran tangan dari para masyarakat untuk melakukan donor darah, karena darah yang didonorkan tersebut akan bisa membantu masyarakat lain yang memerlukan darah, tidak hanya itu, ia juga berharap adanya imbauan yang dikeluarkan oleh pimpinan daerah agar ASN di lingkup pemerintahannya melakukan donor darah, guna menutupi kekurangan stok darah saat ini.
“Kita berharap masyarat bisa mendonor, meski ada imbauan dilarang keluar rumah kita akan tetap menjemput kalau memang ingin mendonor, dan mudah-mudahan Walikota mengeluarkan imbauan agar ASN di Pemko bisa mendonorkan darah,” tandasnya.
Bagi Masyarakat yang ingin mendonorkan darah tetapi tidak berani keluar rumah, PMI kota Banjarmasin akan melakukan sistem antar jemput pendonor darah,dengan menghubungi nomor PMI di 081953706909 atas nama M Taufik.(fachrul)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan