Cerita Pemindahan Makam Pangeran Antasari yang Konon Ditunggu Penghuni Gaib

Makam Pahlawan Nasional Pengeran Antasari di Banjarmsin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pangeran Antasari adalah seorang pahlawan nasional dari Kalimantan Selatan. Gelar kepahlawanannya dituangkan dalam SK Presiden RI, No. 06/TK/1968 dikeluarkan di Jakarta, tertanggal 27 Maret 1968 silam.

Secara visual wajah Pangeran Antasari yang lahir di Kayutangi, Martapura tahun 1787 itu
dapat dilihat dalam uang kertas nominal Rp 2 ribu yang dicetak Bank Indonesia sejak tahun 2009 lalu.

Diungkapkan Sejarawan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Mansyur, S.Pd., M.Hum SK gelar itu diterima Panitia Pengusul Pahlawan Nasional Pangeran Antasari Daerah Kalimantan Selatan pada bulan April 1968.

“Dalam perkembangannya, setiap tanggal 11 Oktober diadakan peringatan wafatnya Pahlawan Nasional Pangeran Antasari yang bernama kecil Gusti Inu Kertapati,” ujarnya.

Namun, tahukah kalian, kata Mansyur Makam Nasional Pangeran Antasari yang berada di Jalan Malkon Temon, Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara saat ini bukanlah lokasi pertama jasadnya dimakamkan sejak wafat.

Makam pimpinan tertinggi Kerajaan Banjar dengan gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mu’minin (Amir Oeddin Khalifatul Mu’mina) tersebut telah berpindah dari Provinsi Kalimantan Tengah ke Kalimantan Selatan.

Pemindahan makam ini dapat ditelusuri dari beberapa sumber sejarah sekunder tertulis sebagai pembanding.

“Diantaranya Arthum Artha (1995) dalam catatannya menuliskan makam Pangeran Antasari di Banjarmasin ini adalah makam yang dipindahkan dari tempat pemakaman sebelumnya di Dusun Bayan Bengok, Desa Sampirang, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah,” jelasnya.

Kemudian, Sjamsudin (2001) menuliskan Pada Bulan Oktober 1862, meninggalnya Antasari dilaporkan Kiai Rangga Niti Negara bahwa tepatnya pada tanggal 11 Oktober 1862 silam.

Antasari telah meninggal karena wabah cacar dan telah dikebumikan di Desa Bayan Begok, Hulu Sungai Teweh. Pada waktu dimakamkan di Bayan Begok, makam Panembahan Antasari dijaga oleh Raden Joyo dan Raden Panji serta keturunannya.

“Dari sumber lisan di masyarakat maupun juriat Pangeran Antasari, setelah kemerdekaan kerangkanya dipindahkan dari Bayan Begok ke Makam Pahlawan Banjar, kompleks pemakaman berdekatan dengan Masjid Jami Banjarmasin pada tanggal 11 November 1958 silam,” jelasnya.

Baca Juga : Sejarah Pulau Kembang, Dikisahkan dari Tenggelamnya Kapal Inggris dan Munculnya si Anggur Raja Kera?